Berita Subulussalam

Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, 1 Warga Kena Sambar Petir, Pembina IDI Bagikan Tips Hindari Bahaya

Usai tersambar petir, keluarga dan warga sekitar langsung memberikan pertolongan terhadap korban dengan cara menanam dalam lumpur.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Seorang warga Desa Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ditanam dalam lumpur usai terkena sambaran petir saat hujan deras di daerah tersebut. Peristiwa sambaran petir terjadi Kamis (15/8/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, tepat saat hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya. 

“Alhamdulillah kondisi korban sudah membaik,” ujar Sabirin alias Charles, relawan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam.

Berdasarkan data Serambinews.com, kasus sambaran petir ini merupakan kali kedua dalam  dua pekan terakhir.

Sebelumnya, 11 pelajar SMK Pertanian Sultan Daulat, Kota Subulussalam bersama 4 warga juga menjadi korban sambaran petir.

Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya pada Jumat (2/8/2024) sore, di lokasi pemondokan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Dusun Jambu Mbelang, Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.

Para siswa tersebut dilaporkan sedang melaksanakan tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di P4S Telaga Biru, binaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Subulussalam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan deras disertai petir melanda Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.

Ketua KTNA Kota Subulussalam, Abdul Hamid Padang alias Haji Joka  selaku pembina siswa PKL yang dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan kejadian tersebut.

Abdul Hamid Padang mengatakan, jika peristiwa itu terjadi saat hujan melanda Desa Suka Makmur termasuk lokasi para siswa sedang PKL.

Joka yang merupakan mantan kepala Desa Suka Makmur mengaku jika para pelajar tumbang usai disambar petir.

“Benar, ada sembilan siswa PKL kita yang terkena sambaran petir, sekarang dalam penanganan,” katanya.

Ke-11 siswa yang menjadi korban sambaran petir masing-masing tujuh orang wanita dan empat pria.

Ada pun nama para korban yaitu Hendrika, Raihan, Mandra, dan Adek kombih. 

Sementara pelajar perempuan yakni Marlina, Salimah, Gita Novita, Nadia Herawati, Sarmila, Ranita, serta Eva Wati.

Selain 11 siswa SMK Pertanian yang sedang PKL, sambaran petir juga menimpa empat warga setempat.

Korban pihak warga setempat masing-masing Novaida Hasugian, Dio perdana, M Rizky Syahromi, dan Ramadhan Manik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved