Berita Subulussalam

Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, 1 Warga Kena Sambar Petir, Pembina IDI Bagikan Tips Hindari Bahaya

Usai tersambar petir, keluarga dan warga sekitar langsung memberikan pertolongan terhadap korban dengan cara menanam dalam lumpur.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Seorang warga Desa Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ditanam dalam lumpur usai terkena sambaran petir saat hujan deras di daerah tersebut. Peristiwa sambaran petir terjadi Kamis (15/8/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, tepat saat hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya. 

Joka mengatakan, jika korban sudah tertangani setelah mendapat bantuan dari warga sekitar dengan cara menanam dalam lumpur.

Beberapa korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam untuk mendapat penanganan medis. 

Ada pula korban dibawa kembali oleh orang tuanya ke rumah untuk untuk diobati.

Sebelumnya, usai terkena petir, sebelas  korban langsung dilumpuri untuk penyelamatan. “Alhamdulillah, korban selamat dan sebagian sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk penanganan medis lebih lanjut,” terang Joka.

Seperti kebiasaan turun temurun masyarakat Kota Subulussalam, pascakejadian sambaran petir, penduduk sekitar berjibaku memberikan pertolongan dengan cara tradisional.

Korban petir ini ditanam dalam kubangan lumpur dan dilumpuri hingga tersisa kepala dan wajah. 

Tak hanya itu, warga juga membaluri lumpur dengan es batu dengan tujuan agar semakin dingin.

Menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam yang diyakini sebagai penghilang setrum atau bisa petir.

Ya, menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam.

Sudah menjadi kebiasaan apabila ada orang yang terkena sambaran petir langsung ditanam dalam lumpur sebagai pertolongan pertama.

Biasanya, para korban baru diangkat dari kubangan lumpur setelah benar-benar menggigil.

Terlepas benar atau tidak secara medis, namun hingga kini kepercayaan masyarakat menanam korban petir dalam kubangan lumpur masih terjadi.

Lalu bagaimana tinjauan secara medis soal menanam korban petir dalam kubangan lumpur? Berikut wawancara Serambinews.com dengan dr H Sarifin Usman Kombih, Pembina Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Subulussalam.

Dalam wawancara beberapa waktu lalu, dr. Sarifin mengatakan, Kota Subulussalam merupakan daerah rawan petir, bahkan kerap menimbulkan korban.

Dalam hal ini, dr Sarifin mengatakan, penanganan sementara korban petir atau pertolongan pertama yang selama ini lazim dilakukan adalah dengan cara melumuri tubuh korban menggunakan tanah basah atau lumpur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved