Profil Bahlil Lahadalia Dilantik Jadi Menteri ESDM Gantikan Arifin Tasrif, Pengusaha asal Papua

Seusai pembacaan Keppres tersebut, Presiden Jokowi memimpin pembacaan sumpah jabatan yang ditirukan oleh Bahlil. "

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/Dian Erika
Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/6/2024). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif di Istana Negara, Senin (19/8/2024).

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 92P Tahun 2024 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode sisa masa jabatan 2019- 2024.

Seusai pembacaan Keppres tersebut, Presiden Jokowi memimpin pembacaan sumpah jabatan yang ditirukan oleh Bahlil. "

Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945. Serta akan menjalankan segara peraturan perundangan-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara.

Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tangung jawab," kata Bahlil. 

Sebelum dilantik menjadi Menteri ESDM, Bahlil merupakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019. 

Bahlil juga merupakan kader Partai Golkar dan pengusaha asal Papua.

Kursi Menteri Investasi/Kepala BKPM kini diduduki oleh Rosan Roeslani yang juga dilantik pada hari ini.

Selain Bahlil dan Rosan Jokowi juga melantik Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan HAM, Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.

Lalu, Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, serta Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

 Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, perombakan kabinet ini dilakukan untuk mendukung transisi ke pemerintahan Prabowo Subianto.

"Pengangkatan menteri, wakil menteri dan kepala badan diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif," ujar Ari kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Profil Supratman Andi Agtas, Politikus Gerindra Dilantik Jadi Menkumham Gantikan Yasonna Laoly

Profil Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 dari keluarga yang sederhana.

Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.

Bahlil merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara dari pasangan Lahadalia dan Nurjani.

Saat terjadi erupsi Gunung Banda Api tahun 1988, kedua orang tua Bahlil merantau ke Kabupaten Fak Fak, Papua Barat. 

Dibesarkan di Papua, Bahlil melihat banyaknya sumber daya alam yang melimpah di Bumi Cenderawasih.

Hal itu mendorong Bahlil untuk mendirikan perusahaannya sendiri, hingga kini dirinya telah memiliki 10 perusahaan di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. 

Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.

Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.

Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernah menderita busung lapar dan semenjak kejadian itu, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.

Sebelum bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bahlil merupakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015—2019. 

Sebagai sesama pengusaha yang tergabung dalam HIPMI, Bahlil bertemu dan berkenalan dengan Jokowi. 

Keduanya diketahui memiliki hubungan persahabatan yang cukup dekat. 

Saat Pemilu 2019, Bahlil menunjukkan dukungannya kepada Jokowi untuk kembali mencalonkan diri sebagai capres. 

Ia bahkan menjadi Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda di tim kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin. 

Berkat kiprahnya dalam kampanye Jokowi-Ma’ruf, Bahlil dihadiahi jabatan sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) terhitung sejak Oktober 2019. 

Ia juga diangkat sebagai Menteri Investasi pertama Indonesia pada 28 April 2021. 

 

Pernah Jadi Sopir Angkot

Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue di sekolah.

Ketika di sekolah menengah, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kondektur hingga part time menjadi sopir angkot.

Bahlil Lahadalia sudah berjuang sejak masih kecil, hingga menjadi pengusaha karena keadaan dan nasib.

Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi karyawan di bank selama enam bulan.

Setelah itu ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.

Punya 10 Perusahaan

Begitu selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).

Peran Bahlil di perusahaan ini adalah menjadi direktur wilayah Papua.

Tak lama kemudian, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya tersebut.

Setelah resign, Bahlil diberi dividen sebesar Rp 600 juta yang kemudian digunakannya sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.

Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

Biodata Bahlil Lahadalia

Pendidikan:

SD Negeri 1 Seram Timur
SMP Negeri 1 Seram Timur
SMEA YAPIS Fakfak
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua

Karier:

Bendahara Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2003)
Pemilik PT Bersama Papua Unggul
Pemilik PT Dwijati Sukses
Pemilik PT Rifa Capital Holding Company
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) (2015-2019)

 

Baca juga: Dr Nurlis: Saya Bukan Politisi Sesat

Baca juga: Rumah Terbakar, Rangga Tetap Jalankan Tugas Sebagai Anggota Paskibraka

Baca juga: VIDEO Detik-detik Brigade Al Qassam Menyusup ke Wilayah Zionis, Pasang Jebakan di Jalan

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved