Konflik Palestina vs Israel
Tak Ada Gencatan Senjata, PM Israel Netanyahu Takkan Tinggalkan Koridor Philadelphia di Gaza-Mesir
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tidak akan meninggalkan Koridor Philadelphia yang menjadi perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
"Seorang perwira Israel tewas dan beberapa lainnya terluka oleh serangan udara yang gagal di Gaza selatan pada Senin pagi," kata militer dikutip dari Times of Israel, Selasa (20/8/2024) pagi.
Selain perwira yang tewas, tiga prajurit lainnya mengalami luka sedang dan tiga lainnya tercatat dalam kondisi baik setelah insiden tersebut.
Menurut penyelidikan awal IDF, sekitar pukul 6:30 pagi, jet tempur F-15 Angkatan Udara Israel menyerang dua target di wilayah Khan Younis.
Salah satu rudal berhasil mengenai sasarannya.
Sementara rudal kedua karena masalah teknis, tidak meluncur dengan benar ke sasaran yang dituju dan malah menghantam gedung bertingkat tempat pasukan terjun payung ditempatkan.
Bangunan itu berjarak sekitar 300 meter dari target yang dituju, demikian temuan penyelidikan tersebut.
Rudal tersebut menghantam salah satu apartemen di lantai atas gedung tersebut.
Para prajurit di apartemen yang berdekatan terluka setelah sebagian bangunan runtuh menimpa mereka.
Kerusakan tersebut merupakan kerusakan teknis, dan bukan disebabkan oleh kesalahan manusia, demikian penyelidikan awal.
Angkatan Udara Israel (IAF) mengatakan, insiden itu merupakan kejadian yang tidak biasa, dan belum pernah melihat kerusakan seperti itu sebelumnya.
Menurut IDF, puluhan ribu amunisi telah ditembakkan dari jet tempur di tengah perang di Gaza, tanpa kerusakan yang sebanding.
Insiden itu terjadi saat Divisi ke-98 IDF kembali minggu ini untuk beroperasi di kompleks perumahan Hamad Town di Khan Younis, sementara juga beroperasi untuk pertama kalinya di daerah Deir al-Balah.
Operasi terbaru di Khan Younis dan pinggiran Deir al-Balah terjadi menyusul tembakan roket dan informasi intelijen lain yang menurut IDF mengindikasikan kehadiran Hamas di daerah tersebut.
Sejauh ini, puluhan situs milik kelompok pejuang Islam telah dihancurkan, dan beberapa sel penembak tewas di tengah operasi tersebut, menurut IDF.
Pada Senin kemarin, militer mengatakan sebuah pesawat tak berawak menyerang dan menewaskan seorang teroris Hamas yang menembakkan roket sehari sebelumnya ke komunitas perbatasan Ein Hashlosha.
Brigade Pasukan Terjun Payung divisi itu beroperasi di lingkungan Kota Hamad dan daerah lain di Khan Younis barat, tempat IDF mengatakan tentara sedang mencari terowongan.
Sementara pada Minggu kemarin, seorang prajurit dari Batalyon ke-202 Brigade Parasut terluka parah oleh tembakan RPG di daerah Hamad, kata IDF.
Militer beroperasi di Hamad untuk pertama kalinya awal tahun ini.
Sementara itu, Brigade Lapis Baja ke-7 divisi tersebut tengah melakukan operasi di Khan Younis dan di pinggiran Deir al-Balah, daerah terakhir yang merupakan sebagian besar belum dioperasikan oleh pasukan darat.
IDF melaksanakan operasi yang sangat terbatas di bagian timur Deir al-Balah pada Juni lalu, sebagai bagian dari persiapan misi penyelamatan sandera di Nuseirat.
Qatar dkk Mediasi 3 Poin untuk Perundingan Israel-Hamas
Sementara diberitakan sebelumnya, Qatar bersama Mesir dan Amerika Serikat (AS) menjadi mediator dalam perundingan untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina antara Israel dan Hamas.
Perundingan tersebut berlangsung di Doha dimulai Kamis (15/8/2024) kemarin dan masih berlanjut hingga Jumat.
Dalam laporan Times of Israel pada Jumat pagi, para mediator telah menghabiskan waktu berbulan-bulan mencoba menyusun rencana tiga tahap.
Di mana Hamas akan membebaskan lebih dari 100 sandera yang masih ditahannya di Gaza dengan imbalan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan tahanan keamanan Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Sementara update terbaru, perundingan antara Israel dan Hamas disebutkan telah menghasilkan kesepakatan potensial sebagai harapan terbaik untuk mencegah konflik regional yang lebih besar.
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby menyebut Kamis kemarin sebagai awal yang menjanjikan.
"Negosiasi diperkirakan akan berlangsung hingga hari Jumat," ucap Kirby.
"Kendala yang tersisa dapat diatasi, dan kita harus mengakhiri proses ini," sambungnya.
Perundingan tersebut dipimpin Kepala Mossad (Intelijen) David Barnea, meski demikian Hamas tidak mengirim delegasi sama sekali karena dilaporkan sudah hilang kepercayaan.
Perundingan ini untuk merinci kesepakatan bertahap mengakhiri perang (gencatan senjata) usai serangan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 dan 251 warga Israel.
Sementara di sisi lain Otoritas kesehatan Hamas mengatakan per Kamis kemarin, jumlah korban di Jalur Gaza telah melampaui 40.000 warga Palestina dibunuh Israel, kebanyakan perempuan dan anak kecil.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.