Salam

Peringatan Maulid Harus Jadi Momen Evaluasi Diri

Dengan demikian, umat Islam di dunia kita harapkan mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi lingkungannya.

Editor: mufti
Dispar Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman 

UMAT Islam di Indonesia pada Senin (16/9/2024) melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1446 Hijriah. Maulid adalah hari lahirnya Nabi Besar Muhammad saw yang diperingati umat Islam setiap tanggal 12 Rabiulawal tahun Hijriah. Sebagai salah satu hari besar dalam agama Islam, umat muslim di tanah air memiliki beragam tradisi untuk memperingati Maulid Nabi. 

Dalam konteks Aceh, peringatan Maulid Nabi atau biasa disebut kenduri maulid dilaksanakan sejak tanggal 12 Rabiulawal tahun Hijriah hingga 100 hari ke depan atau sekitar empat bulan. Kenduri maulid dilaksanakan oleh hampir semua instansi pemerintah (mulai dari provinsi hingga gampong), BUMN/BUMD, perusahaan swasta, perguruan tinggi negeri/swasta, masjid/meunasah, sekolah/madrasah, dayah/balai pengajian, hingga masyarakat secara pribadi yang ada di Aceh. 

Untuk kenduri maulid yang dilaksanakan oleh lembaga atau instansi, biasanya selain ada makan bersama juga dirangkai dengan kegiatan seperti selawat dan zikir yang dilantunkan oleh santri, ceramah tentang sejarah Rasulullah, pengajian, pemberian santunan kepada yatim/piatu, dan aneka lomba keagamaan. Singkatnya, kenduri maulid di Aceh pada semua tingkatan berlangsung cukup meriah. Apalagi, menu makanan yang disajikan pada kenduri tersebut ada berbagai macam. Momen ini sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh sejak zaman dulu untuk merayakan hari lahirnya Nabi Muhammad saw serta mengenang kembali nilai-nilai luhur yang diajarkan Rasulullah. 

Di balik kemeriahan itu, kita tak boleh lupa terhadap esensi utama dari peringatan maulid itu yakni mengingatkan umat Islam untuk selalu meneladani akhlak dan budi pekerti Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Tegasnya, peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar seremonial, tapi harus menjadi momen evaluasi diri bagi kita semua untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt dan menjadikan semua yang dilakukan Rasulullah sebagai teladan dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Jika kita menilai sikap dan perilaku, ibadah, muamalah, serta semua perbuatan lain yang kita lakukan dalam kehidupan ini sudah melenceng atau menjauh dari yang dicontohkan Rasulullah, maka peringatan maulid ini harus menjadi momen bagi kita semua untuk segera kembali ke jalan yang seharusnya demi mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak. Sebab, seperti kita ketahui bersama bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw adalah titik awal dari penyebaran agama Islam dan tuntunan akhlak yang menjadikan Rasulullah sebagai rahmatan lil 'alamin atau rahmat bagi seluruh alam. 

Nabi Muhammad saw adalah sosok yang penuh kasih, penyabar, dan adil. Rasulullah saw juga mengajarkan tentang pentingnya kejujuran, kesabaran, kepedulian terhadap sesama, serta bagaimana menjalankan kehidupan dengan penuh integritas. Karena itu, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw tahun ini, mari sama-sama kita merenungkan nilai-nilai tersebut dan berkomitmen untuk menerapkan dalam kehidupan kita secara pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam upaya mewujudkan tanah air tercinta ini menjadi negeri yang Baldatun Tayyibatun Warabbun Ghafur.

Peringatan maulid ini juga menjadi waktu yang tepat untuk sama-sama kita memperbarui niat dan semangat dalam menjalankan ajaran Islam yang damai, penuh toleransi, dan rahmatan lil 'alamin seperti yang diajarkan Rasulullah saw. Dengan demikian, umat Islam di dunia kita harapkan mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi lingkungannya. Secara khusus, kita mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi kali ini sebagai momentum perbaikan diri dan peningkatan kualitas hidup. Dengan memperteguh syariat Islam dan mengikuti sunnah Nabi, Aceh kita harapkan dapat mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi, serta terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Tanah Rencong. Semoga! (*)

 

POJOK

Susunan menteri belum dibahas

Tapi, orang-orangnya pasti sudah ada kan? He..he..he…

Kementan siapkan program cetak sawah

Sayangnya, banyak sawah sejak dulu sudah telantar karena tak ada irigasi

Venue di Aceh-Sumut berstandar internasional

Kalau pelayanan dan wasitnya belum ya?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Geng dan Gagalnya Pembinaan Sosial

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved