Aceh Tamiang Kembali Dapat Jatah Jargas untuk 3 Kecamatan, Pengerjaan Diingatkan tak Merusak Jalan

Pj Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Tri Kurnia, menjelaskan rencana pembangunan jargas ini sudah mereka sosialisasikan bersama tim Kementerian ESDM, Selasa (17/9/2024) kemarin.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang kembali mendapat jatah pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga.

Sasaran pembangunan ini difokuskan untuk permukiman yang tersebar di tiga kecamatan, Karangbaru, Kejuruanmuda dan Rantau. 

Pj Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Tri Kurnia, menjelaskan rencana pembangunan jargas ini sudah mereka sosialisasikan bersama tim Kementerian ESDM, Selasa (17/9/2024) kemarin.

Sosialisasi ini juga disertai dengan jajak minat studi kelayakan program jargas bumi rumah tangga.

Hal ini bertujuan proses pembangunan jargas berjalan lancar tanpa kendala.

Tri juga mengingatkan kepada Tim Pembangunan Jargas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar ketika pembangunan berlangsung sama-sama menjaga fasilitas negara. 

Baca juga: VIDEO Satu Toko Grosir di Bireuen Terbakar, Kerugian Capai Rp 500 juta

Misalnya ketika pengerjannya jangan ada badan jalan yang rusak.

“Tentunya kami mengapresiasi, namun harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar program ini berjalan lancar,” kata Tri.

Tri berharap pemasangan jaringan gas untuk tiga kecamatan segera terealisasi cepat, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak ekonomis.

Berdasarkan analisis, penggunaan jargas lebih ekonomis dibanding elpiji.

Jargas bukan hal baru bagi Aceh Tamiang.

Sebelumnya di tahun 2020, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun jargas 3.859 sambungan rumah yang saat itu diprioritaskan di daerah Kota Kualasimpang dan sekitarnya. 

Baca juga: VIDEO BREAKING NEWS: Tenda Gampong UMKM Expo di Blang Padang Porak-poranda Dihantam Badai

Sebelumnya, Ditjen Migas KESDM, Syarifah Azharni menyampaikan pembangunan jargas secara nasional telah dimulai sejak tahun 2009 hingga tahun 2022.

Dalam periode itu sudah terpasang 703.308 sambungan di 17 provinsi dan 56 kabupaten/kota di Indonesia.

Syarifah mengatakan keunggulan penggunaan jaringan gas rumah tangga di antaranya lebih bersih, lebih aman karena tekanan gas sudah dikontrol rendah dan tidak menimbulkan kebakaran jika terjadi kebocoran.

Kemudian lebih efisien karena tersedia 14 jam dan tidak perlu isi ulang dan pastinya dapat mengurangi beban APBN atas belanja impor LPG.

“Melalui perencanaan pembangunan Jargas ini, kami perlu melakukan studi kelayakan dahulu, dengan kajian awal memberikan gambaran mengenai kelayakan peyediaan suatu infrastruktur di lokasi sasaran,” jelasnya. (*)

Baca juga: Sosok Bripda Syuhada, Polisi Penghafal Alquran Beprestasi yang Wakili Aceh di MTQ Nasional 2024