Breaking News

Kesehatan

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi, Ini Tips Pengobatan dari Dokter Spesialis Saraf

Karena itu, dia meminta kepada pasien untuk jangan pernah sesekali menghentikan obat secara mandiri, yang pada akhirnya bisa berakibat fatal padanya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat penurunan prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia pada 2023. Capaian ini merupakan hasil dari beragam upaya pemerintah, salah satunya mengedukasi masyarakat agar menjaga pola hidup sehat. 

Berdasarkan data, 1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi, dan angka ini terus mengingkat setiap tahunnya.

SERAMBINEWS.COM – Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 34,1 persen atau sekitar 70 juta orang yang mengidap kondisi ini. 

Hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" karena jarang menunjukkan gejala yang jelas, namun dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan komplikasi lainnya. 

Pengobatan hipertensi tidak hanya bergantung pada obat-obatan, tetapi juga perlu disertai perubahan gaya hidup yang sehat.

Konsumsi obat hipertensi harus dilakukan sampai tekanan darah pasien terkontrol, dan keputusan untuk menghentikan atau menurunkan dosis obat hanya dapat dilakukan oleh dokter

Anggapan bahwa obat hipertensi dapat merusak ginjal tidak benar; justru hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan organ. 

Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk rutin memeriksakan diri dan mengikuti anjuran dokter, serta tidak menghentikan obat secara mandiri. 

Baca juga: Manfaat Teh Hijau untuk Mengobati Hipertensi, Begini Cara Konsumsi dan Efek Sampingnya

Pengelolaan hipertensi yang tepat dapat mencegah komplikasi serius di masa depan.

Sedikit mengulang, secara umum kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia sangatlah banyak.

Berdasarkan data, 1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi, dan angka ini terus mengingkat setiap tahunnya.

Prevalensi hipertensi di Indonesia sangat besar yaitu sebesar 34,1 persen berdasarkan survei nasional di 2018.

Artinya, ada 70 juta masyarakat Indonesia mengidap hipertensi.

Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah di arteri secara konsisten berada di atas batas normal.

Baca juga: Daftar Makanan Rendah Sodium untuk Penderita Hipertensi, Mudah Didaoat di Pasar

Normalnya, tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg. Hipertensi biasanya didiagnosis jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg secara konsisten.

Hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Hipertensi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan pembiayaan kesehatan yang sangat besar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved