Berita Banda Aceh
Isi Kuliah Umum di USK, Anggota DPRK Banda Aceh Kupas Soal Hubungan Politik dengan Pendidikan
Menurutnya, politik memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling bergantung.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
Menurutnya, politik memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling bergantung.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anggota DPRK Banda Aceh dari PAN, Dr Musriadi SPd MPd memberi kuliah umum dengan tema “Politik dan Arah Kebijakan Pendidikan” kepada mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala (USK) pada Sabtu (21/9/2024).
Acara yang dibuka Ketua Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Dr Niswanto MPd ini berlangsung di ruang Teater Mini Pascasarjana USK.
Selain Musriadi, panitia juga menghadirkan pembicara tamu lainnya yaitu Dr Nasir Usman MPd, dosen USK.
Musriadi yang juga alumnus Magister Administrasi Pendidikan USK menyampaikan bahwa dalam iklim demokrasi, politik erat kaitannya dengan kekuasaan.
Menurutnya, politik memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling bergantung.
Ia menyebutkan, kemajuan pendidikan di suatu daerah juga tidak terlepas dari peran pemerintah.
“Ini menjadi salah satu alasan mengapa suatu daerah menyediakan anggaran dalam jumlah besar untuk pendidikan,” ujarnya.
Musriadi menerangkan, semua pihak memandang pendidikan sebagai wilayah strategis bagi kehidupan manusia.
Sehingga program yang diputuskan akan dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan output yang diinginkan.
“Fungsi pendidikan dalam masyarakat yaitu menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa yang akan datang. Karena itu dibutuhkan kerja sama semua pihak agar tujuan pendidikan bisa tercapai,” ungkapnya.
Baca juga: Murid SD Tertimpa Atap, Dewan Minta Pemko Cek Kelayakan Infrastruktur Sekolah di Banda Aceh
Sementara Dr Nasir Usman MPd memaparkan, ada empat unsur pendukung sekolah dalam manajemen pendidikan, yaitu: kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik/siswa dan sarana prasarana.
Ia juga membahas pokok permasalahan yang sering ditemui seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kurikulum, yaitu banyaknya guru yang belum menguasai kurikulum merdeka, pelatihan kurikulum merdeka yang sangat terbatas, pelatihan kurikulum merdeka dilaksanakan secara mandiri dan lebih banyak ke online, serta menyita banyak waktu dan terkesan membosankan.
“Solusinya bisa dengan pelatihan, pengembangan kurikulum merdeka, serta studi banding ke sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka lebih awal,” tuturnya.(*)
Baca juga: Lepas Kontingen UIN Ar-Raniry ke SeIBa Internasional, Rektor Ingatkan Soal Sportivitas
| DPRA Desak PLN Terbuka Soal Hasil Investigasi Pemadaman Listrik di Aceh |
|
|---|
| Mualem Tampil Gagah di Hadapan Investor Cina, Sebut Potensi Migas Aceh Terbesar Setelah Timteng |
|
|---|
| Dongkrak Produktivitas Pertanian, Kodam IM Bangun 13 Kilometer Jaringan Irigasi Tersier di Aceh |
|
|---|
| Tegas! Mualem Akan Rutin Evaluasi Kinerja Pejabat: Pekerjaan Anda Kami Awasi |
|
|---|
| Penerimaan Negara dari Bea Cukai di Aceh Capai Rp 403 Miliar, Impor Propane & Butana Jadi Pendorong |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.