Cahaya Aceh
Lezatnya Rujak Bies, Kuliner Legendaris Sejak Tahun 1980 di Aceh Tengah
Rasa manis, pedas, dan asam yang berpadu sempurna membuat para penikmat rujak selalu ketagihan.
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Safriadi Syahbuddin
Dicampur dengan buah-buahan segar, yang sebagian besar didapat dari pasar lokal Paya Ilang dan dari petani sekitar, menjadikan rujak ini segar dan menggoda lidah saat pertama kali menyantapnya.
Rasa manis, pedas, dan asam yang berpadu sempurna membuat para penikmat rujak selalu ketagihan. Tidak mengherankan jika kedai ini tidak pernah sepi oleh para pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat lokal, wisatawan.

Dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp 15 ribu per porsi, Rujak Bies menawarkan pengalaman kuliner yang memuaskan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Bagi Anda yang ingin mencoba, kedai ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Salah satu pengunjung, Rahmat, warga Bener Meriah yang mengaku bahwa Rujak Bies adalah salah satu alasan ia selalu datang ke Aceh Tengah.
Memanfaatkan momen libur sambil bersantai bersama keluarga, ia mengaku rutin datang mengunjungi rujak bies setiap berkunjung ke Aceh Tengah.
“Rujaknya simpel, tapi rasa seperti ini cuman ada disini. Bumbu kacangnya pas, tidak terlalu pedas, dan buahnya selalu segar. Setiap pergi ke takengon kalo ada waktu luang pasti kesini,” ujarnya.
Tak hanya Rahmat, Lia, pengunjung lainya, juga mengungkapkan rasa puasnya setelah mencoba rujak Bies.
Bagi dirinya, rujak Bies ini telah menjadi list makanan favoritnya yang wajib dicicipi setiap datang ke kedainya.
"Saat pertama kali mencoba, saya langsung jatuh cinta dengan rujaknya. Rasanya beda dari rujak-rujak yang pernah saya coba di tempat lain," tutur Lia sambil menambahkan bahwa ia kerap membungkus beberapa porsi untuk dibawa pulang.
Dengan semakin populernya Rujak Bies, kini M Ansari telah membuka cabang baru yang dikelola oleh keluargnya.
Cabang tersebut berlokasi di Jalan Lebe Kader, yang juga tak kalah ramai oleh pengunjung.
Meski kini sudah ada dua kedai, kualitas dan cita rasa rujak yang disajikan tetap dijaga dengan ketat.
M Ansari memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan tetap segar dan berkualitas, sama seperti di kedai utamanya.
Kesuksesan Rujak Bies selama lebih dari empat dekade bukanlah tanpa alasan. Kedai ini bukan hanya menjual rujak, tetapi juga menghadirkan kenangan dan pengalaman kuliner.
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Menyusuri Sabang, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia |
![]() |
---|
Aceh Perkusi 2025 di Aceh Utara Meriah, Acara Hingga Besok, Gubernur Mualem Tabuhkan Rapai Pasee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.