Dokter Zaidul Akbar Sebut Manfaat Bunga Telang, Tingkatkan Memori Otak Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Menyeruput secangkir teh bunga talang panas setiap hari bekerja sangat baik dalam menghindari lonjakan tiba-tiba kadar gula darah, selain memfasilitasi proses pencernaan yang lancar, pada mereka yang menderita diabetes mellitus tipe 2.

Cadangan asam fenolik yang melimpah, antioksidan amida fenolik dalam teh biru menggambarkan efek antihiperglikemik yang signifikan, meningkatkan sekresi insulin, mengatur metabolisme glukosa dan mencegah penyerapan gula yang berlebihan oleh sel-sel tubuh, baik saat puasa maupun setelah makan.

Teh bunga talang tentu saja merupakan tambahan sehat yang ideal untuk diet diabetes.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Teh bunga telang sarat dengan senyawa bioflavonoid yang memperkuat dan memasok kualitas antioksidan pelindung dan perbaikan untuk kesehatan jantung.

Dipenuhi dengan konstituen antihiperlipidemia, teh bunga telang menurunkan volume kolesterol dan kadar lipid/lemak yang sangat tinggi dalam aliran darah.

Selain itu, minum segelas teh biru mengurangi trigliserida berbahaya dan konsentrasi kolesterol LDL yang buruk, sekaligus meningkatkan jumlah kolesterol HDL yang baik.

Ini, pada gilirannya, mencegah risiko sejumlah penyakit jantung, seperti aterosklerosis, serangan jantung, pembekuan darah berbahaya di arteri, vena dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Meningkatkan Penglihatan

Kekayaan kompleks proanthocyanidin dalam teh bunga telang menjadikannya minuman yang menyegarkan, menyenangkan dan bergizi untuk meningkatkan penglihatan.

Berkat gudang sifat anti-inflamasi dan analgesik yaitu penghilang rasa sakit dalam teh biru, teh biru memberikan manfaat penting untuk menurunkan ketidaknyamanan, kemerahan, pembengkakan yang dialami pada infeksi mata umum.

Dengan merangsang aliran darah yang dipenuhi dengan nutrisi penting, menuju kapiler rumit sel optik, jaringan, teh biru secara efisien mempertahankan organel visual dan struktur retina, kornea, lensa, indikasi penyembuhan glaukoma, penglihatan kabur. (Serambinews.com/Firdha Ustin)