Perang Gaza

Israel Ingin Hancurkan Situs Nuklir Iran, Pakar: Program Nuklir Iran telah Lama Jadi Incaran Israel

Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett secara eksplisit mengirimkan serangan semacam itu dalam sebuah postingan di X, dengan mengatakan Israel

Editor: Ansari Hasyim
AFP/File
Tim inspeksi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memeriksa kondisi instalasi nuklir Iran 

SERAMBINEWS.COM - Para analis memperingatkan Israel mungkin memanfaatkan kesempatan untuk melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, target yang telah lama ingin dihancurkan.

“Risiko serangan (Israel) terhadap program nuklir Iran sangat tinggi karena perisai pertahanan Iran, Hizbullah, sedang bertekuk lutut,” kata Ali Vaez, direktur Proyek Iran di lembaga pemikir International Crisis Group, kepada Al Jazeera.

“Pasukan AS sudah berada di wilayah tersebut untuk melindungi Israel, dan bagi Israel, ini berpotensi menjadi kesempatan sekali dalam satu generasi untuk menghadapi ancaman besar yang telah dirasakan dari Iran selama beberapa dekade terakhir,” ujarnya.

Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett secara eksplisit mengirimkan serangan semacam itu dalam sebuah postingan di X, dengan mengatakan Israel harus “bertindak sekarang untuk menghancurkan program nuklir Iran”.

"Kami punya pembenarannya. Kami punya alatnya," kata Bennett.

Respons Biden yang 'proporsional'

Setelah serangan Iran, Biden menekankan bahwa AS sepenuhnya mendukung Israel.

Pejabat AS lainnya merasa lega Iran akan menjawab “konsekuensi yang berat”, sementara juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak “mengesampingkan apa pun”.

Pada hari Rabu, setelah Biden berbicara dengan para pemimpin sekutunya, ia mengatakan tidak akan mendukung serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. 

Baca juga: Takut Tersebar, Israel Larang Laporan Kehancuran Situs Militer yang Diserang Rudal Iran

Setiap tanggapan Israel terhadap Iran, katanya kepada wartawan, harus "proporsional", posisi yang dianut oleh semua negara yang tergabung dalam kelompok G7, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris.

Gedung Putih juga mengatakan Biden dan para pemimpin G7 berbicara tentang harmonisasi sanksi baru terhadap Iran.

Seluruh Timur Tengah dalam bahaya

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa serangan itu diperbolehkan, tetapi Teheran tidak menginginkan perang dengan Israel.

Angkatan bersenjata Iran memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “kehancuran besar” jika membalas.

Eskalasi antara dua militer terkuat di Timur Tengah – sementara perang terus berkecamuk di Gaza dan Lebanon – telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved