Berita Banda Aceh

Perbani Aceh Gelar Seminar Awam, Bahas Kasus Kelainan Bawaan Pada Anak: Terjadi Peningkatan

“Hal ini tidak terlepas dari pola hidup masyarakat kita, faktor lingkungan, makanan ibu hamil, konsumsi obat-obatan dan lainnya,” ujarnya.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Narasumber seminar Perbani Aceh "Edukasi Kelainan Bawaan Pada Anak" foto bersama dengan orang tua pasien, dokter umum dan peserta pendidikan dokter (koass) serta masyarakat umum di Auditorium RSUDZA Banda Aceh, Minggu (6/10/2024). 

Perbani Aceh Gelar Seminar Awam, Bahas Kasus Kelainan Bawaan Pada Anak: Terjadi Peningkatan

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (Perbani) Provinsi Aceh menggelar seminar awam terkait kasus kelainan bawaan pada anak yang kini sudah semakin meningkat di Indonesia, Minggu (6/10/2024) di Auditorium Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 5-6 persen bayi yang lahir di Indonesia mengalami kelainan bawaan.

Kelainan itu umumnya berupa Sindrom Down, Kelainan Jantung Bawaan, Sumbing, Spina Bifida, Kelainan pada Ekstremitas, hingga Kelainan pada Saluran Pencernaan.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. 

Oleh karena itu, seminar ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kelainan bawaan pada anak, yang harus membutuhkan penanganan medis khusus. 

Ketua Panitia, dr Teuku Yusriadi Sp BA mengungkapkan bahwa kasus kelainan bawaan pada anak juga semakin meningkat dari hari ke hari di Aceh.

“Hal ini tidak terlepas dari pola hidup masyarakat kita, faktor lingkungan, makanan ibu hamil, konsumsi obat-obatan dan lainnya,” ujarnya yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut.

Saat ini, kata dia, Aceh dengan 5 juta lebih penduduk hanya memiliki 6 ahli Bedah Anak yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

Jumlah ini masih sangat minim, sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah agar setiap rumah sakit kabupaten/kota di Aceh memiliki setidaknya satu dokter spesialis bedah anak. 

“Harapannya agar seluruh rumah sakit kabupaten/kota di Aceh memiliki minimal 1 Dokter Spesialis Bedah Anak. Untuk Indonesia sendiri jumlahnya masih sedikit yaitu 180.” ujarnya yang merupakan dokter Spesialis Bedah Anak di RSUDZA .

Pria yang akrab disapa Doto Popon ini mengungkapkan, kegiatan seminar yang dilakukan Perbani Aceh sebagai salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Bedah Anak Nasional yang jatuh pada 21 Oktober 2024.

“Acara ini diikuti 80 orang peserta yang berasal dari orang tua pasien yang anaknya saat ini sedang dirawat di RSUDZA, dokter umum dan peserta pendidikan dokter (koass) serta masyarakat umum,” paparnya.

Selain di Aceh, seminar ini dilaksanakan secara serentak di 35 lokasi di seluruh Indonesia dengan total perserta melebihi 2.500 orang, sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) tentang edukasi serentak kelainan bawaan bedah anak se-Indonesia.

Seminar di Aceh menghadirkan dua pembicara yaitu dr Teuku Yusriadi SpBA, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh dr Zaki Akbar SpA, serta dimoderatori dr Yumna Muzakir SpBA.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved