Pojok UMKM

Kisah Owner Kj Ratna di Aceh Timur, Buka Usaha Fashion hingga Omzet Capai Rp 30 Juta/Bulan

Jatuh bangun sang Owner Kj Ratna dalam mendirikan usaha layak menjadi inspirasi.

Penulis: Sara Masroni | Editor: IKL
IST
Owner Kj Ratna, Ratna Dewi saat menunjukkan produk fashion yang dirintisnya dari nol hingga menghasilkan puluhan juta per bulan. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jatuh bangun sang Owner Kj Ratna dalam mendirikan usaha layak menjadi inspirasi.

Pemilik nama lengkap Ratna Dewi itu mengawali perjalan merintis usahanya mulai dari resign dari salah satu bank syariah di Aceh, melalui masa sulit hingga kini punya penghasilan Rp 30 juta per bulan.

Perjalanannya pun tidaklah instan, awalnya Ratna yang punya gaji bulanan harus putar otak kala bergantung pada pendapatan suami semata.

Kondisi ini sempat membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan bahkan sekadar susu atau pampers sang anak.

“Karena punya skill menjahit sejak 2005 lalu dan saat kuliah, akhirnya kembali menekuni pekerjaan tersebut pada 2013, sampai terima-terima jasa,” ungkap Ratna kepada Serambi, Kamis (3/10/2024).

Sebelum membuka usaha di bidang fashion, dia juga sempat mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada 2010 lalu, kemudian di tahun 2014 mulai mengajari anak-anak di kampungnya Desa Seuneubok Pidie, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur hingga beralih melatih bordir pada 2015.

Belum berjalan maksimal karena banyak yang pergi pasca-belajar dengannya, Ratna kemudian mengumumkan di Facebook kalau dia membuka pelatihan menjahit bordir gratis dengan syarat tidak boleh keluar dalam jangka waktu dua tahun.

Melanggar, akan didenda Rp 2 juta. "Setelah bisa pun langsung kita bayar, bukan berarti mereka belajar menjahit gratis tidak kita bayar (saat bekerja)," ungkap Ratna.

Perlahan usahanya dikenal dan produknya mulai mendapat pasar.

Sempat kerja sama dengan teman di Langsa yang punya toko, Ratna pun ikut memproduksi baju, celana dan mukena untuk toko tersebut.

Inovasi Buat Anyaman Pandan

Tahun 2017, Owner Kerajinan (Kj) Ratna berinovasi dengan membuat anyaman pandan, mulai mengajarkan masyarakat menganyam, membuat kotak tisu, kotak pensil dan tikar duduk dari pandan.

Owner Kj Ratna, Ratna Dewi
Owner Kj Ratna, Ratna Dewi (IST)

Dia pun semakin kuat kala datang ke Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh meminta bila ada pembinaan dan pelatihan di Aceh Timur agar dirinya dijadikan sebagai instruktur.

"Alhamdulillah tanggapan dinas bagus, akhir 2018 dijadikan instruktur dan kegiatannya dibuat di tempat kita di Aceh Timur. Kemudian 2019 produk kita sudah mulai diambil ke provinsi dan 2021 keluar HAKI (hak kekayaan intelektual) Kj Ratna," tambahnya.

Usahanya terus bertumbuh hingga punya mesin 30 unit, kemudian sebanyak 15 unit mesin manual dijualnya agar bisa membeli satu unit mesin industri, mesin serba guna dan mesin obras.

Dia sempat mengambil pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 25 juta pada 2017 untuk dijadikan sebagai modal dan membuat toko agar terpisah dengan rumah.

Sempat tertatih pada 2020 lalu karena pandemi Covid-19 yang membuat penjualannya tidak ada sama sekali, khususnya di produk anyaman pandan.

Namun kondisi ini kembali pulih pada 2022. Bahkan produknya sempat dikirim sampai ke Belanda usai mendapat undangan di acara HUT BSI Langsa.

Kini Kj Ratna punya 10 karyawan tetap yang sudah didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan dan total 25 orang termasuk pekerja lepas.

Adapun barang yang diproduksi meliputi sal, jilbab, baju perempuan dan laki-laki, mukena, dompet border, kotak tisu, sajadah, ambal dan masih banyak lagi.

"Untuk sekarang omzet rata-rata Rp 30 juta sebulan, produk terjual tergantung kadang sampai 1.000 pcs," ungkap Ratna.

Pengalaman pahit diceritakannya, pernah dikatai di kampung kenapa namanya ada di baju orang-orang (Kj Ratna), walau sebenarnya hal seperti itu hal biasa dalam dunia brand.

Hal lain, pernah juga produk unggulannya dianggap hanya menjual punya orang lain.

"Alhamdulillah suami selalu mendukung, ke mana pun saya pergi dan usaha yang saya buat. Tidak perlu mendengarkan orang (nyinyir), tetap pada prinsip kita," ucapnya menirukan sang suami.

Sampai di titik ini, dikatakannya semua tidak lepas dari Diskop UKM Aceh yang telah membantunya mulai dari mesin hingga mempercayakan kesempatan-kesempatan besar.

"Saya pernah dapat mesin dari Diskop dan UKM Aceh, itu sangat berguna sekali untuk saya. Saya juga pernah dibawa ke Jogja oleh dinas dan terakhir pemeran ke Batam," ungkap Ratna.

Berkat semua perjalan yang ditempuhnya, kini produk Ratna kerap diorder dari Jakarta dan luar Aceh bahkan dipesan oleh mantan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini.

Selain itu, saat acara temu ramah dengan UMKM dan Presiden Jokowi ketika launching KUR di Aceh, ada lima UMKM termasuk KJ Ratna terpilih dan produknya diborong presiden bersama Menteri BUMN Erick Thohir.

Terakhir, dia selalu berpesan kepada anak-anak yang belajar menjahit atau bordir kepadanya agar setiap pribadi itu punya cita-cita yang kuat, target yang jelas dan maunya menjadi apa ke depan.

"Ini memang hobinya atau paksaan orang tua, kalau paksaan jangan karena kalau kita suka kita akan punya inovasi sendiri," ujar Ratna.

Selanjutnya, harapan Ratna ke depan bisa mendapat lagi bantuan berupa satu mesin bordir komputer karena banyaknya orderan yang membuat nama, namun tidak bisa diproduksi dengan skala cepat karena harus pesan ke orang lain.

Bagi yang ingin memesan produk KJ Ratna bisa langsung ke toko di Dusun Teupin, Seuneubok Pidie, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur atau menghubungi WhatsApp 085277819174, TikTok Shop Kerajinan Ratna serta Instagram @ratna_kj_ratna hingga Tokopedia KJ Ratna. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved