Internasional

Bursa Kripto, FTX Setuju Bayar 16,5 Miliar Dolar Kepada Pelanggan, Terima Putusan Pengadilan AS

Gejolak Bursa Kripto, FTX Setuju Bayar 16,5 Miliar Dolar Kepada Pelanggan, Rencana Kebangkrutan Disetujui

Editor: Muhammad Hadi
Supplied
Sam Bankman-Fried, mantan CEO FTX ditangkap oleh polisi Bahama. Kini Gejolak Bursa Kripto, FTX Setuju Bayar 16,5 Miliar Dolar Kepada Pelanggan, Rencana Kebangkrutan Disetujui 

FTX masih dalam pembicaraan dengan Departemen Kehakiman AS mengenai US$ 1 miliar yang disita pemerintah selama proses pidana terhadap Bankman-Fried. 

Pemegang saham FTX, yang biasanya tidak mendapatkan apa-apa dalam proses kebangkrutan, bisa menerima hingga US$ 230 juta dari dana yang disita oleh DOJ, menurut dokumen pengadilan.

Pelanggan akan menerima setidaknya 118 persen dari nilai dalam akun mereka per November 2022, tanggal ketika perusahaan mengajukan kebangkrutan

Lembaga pemerintah AS, termasuk Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas dan Internal Revenue Service, sepakat untuk membiarkan FTX memprioritaskan pembayaran kembali kepada pelanggan daripada denda dan utang pajak.

Seorang likuidator yang ditunjuk di Bahama setuju untuk bekerja sama dengan FTX setelah sebelumnya menantang wewenang perusahaan untuk mengajukan kebangkrutan di AS.

FTX menyatakan bahwa hasil ini adalah kemenangan bagi kreditor, yang dimungkinkan oleh kemampuannya untuk memulihkan uang tunai dan aset kripto yang hilang selama keruntuhan perusahaan yang kacau. 

Perusahaan juga mengumpulkan dana tambahan dengan menjual aset lain, termasuk investasinya di perusahaan teknologi seperti startup kecerdasan buatan, Anthropic.

"Pencapaian hari ini hanya mungkin karena pengalaman dan kerja keras tanpa henti dari tim profesional yang mendukung kasus ini, yang telah memulihkan miliaran dolar dengan membangun kembali buku FTX dari awal dan dari sana mengumpulkan aset dari seluruh dunia," kata CEO FTX, John Ray, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Baca juga: Mantan CEO Perusahaan Kripto FTX Berlibur di Bahama, Polisi Langsung Menangkapnya Atas Permintaan AS

Pelanggan memberikan tanggapan yang beragam terhadap rencana tersebut. Banyak yang menyatakan kekecewaan bahwa keruntuhan FTX membuat mereka kehilangan peluang pada rebound kuat harga kripto sejak pasar menyentuh titik terendah pada 2022. 

Beberapa pelanggan telah mengajukan keberatan terhadap rencana tersebut, menuntut pembayaran kembali yang lebih tinggi mencerminkan kenaikan nilai cryptocurrency baru-baru ini.

David Adler, seorang pengacara yang mewakili empat kreditor yang keberatan, mengatakan bahwa harga satu bitcoin, misalnya, telah naik menjadi lebih dari US$ 63.000 dari harga November 2022 yang sebesar US$ 16.000. 

Pelanggan yang menyetorkan bitcoin di bursa FTX merasa sulit menerima klaim FTX bahwa mereka menerima pemulihan 100 persen berdasarkan harga yang lebih rendah dua tahun lalu, kata Adler.

FTX menyatakan bahwa tidak mungkin untuk mengembalikan aset kripto yang telah disetorkan pelanggan, karena aset pelanggan telah hilang dan disalahgunakan oleh Bankman-Fried.

Pada saat pengajuan kebangkrutannya, FTX.com hanya memegang 0,1 persen dari bitcoin yang diyakini dimiliki pelanggan di bursa, menurut perusahaan. 

Salah satu penasihat keuangan FTX, Steve Coverick, bersaksi pada hari Senin bahwa akan sangat "mahal sekali" untuk membeli miliaran aset kripto di pasar terbuka guna membayar pelanggan dengan jenis cryptocurrency yang sama seperti yang mereka miliki sebelum kebangkrutan.

Baca juga: Malone Lam Pria Singapura yang Curi Aset Kripto Senilai Rp4,58 Triliun, Kini Ditangkap FBI

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Rencana Kebangkrutan Disetujui, FTX Siapkan Pembayaran Miliaran Dolar

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved