Breaking News

Berita Subulussalam

Banjir Subulussalam Meluas, Giliran Kecamatan Longkib dan Rundeng Tergenang, 4 KK Mengungsi

Bencana banjir hingga kini masih menghantui sebagian masyarakat yang permukimannya berada di pinggiran Lae Souraya, Kota Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Banjir akibat hujan deras dan diperparah kiriman dari Aceh Tenggara meluas dari Kecamatan Sultan Daulat ke Kecamatan Longkib dan Rundeng, Kota Subulussalam, Senin (14/10/2024). 

Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Bencana banjir hingga kini masih menghantui sebagian masyarakat yang permukimannya berada di pinggiran Lae Souraya, Kota Subulussalam.

Terkini, banjir akibat hujan deras dan diperparah kiriman dari Aceh Tenggara meluas ke Kecamatan Longkib dan Rundeng, Senin (14/10/2024).

Camat Longkib H. Hal Haris yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan banjir mulai merendam tiga desa di wilayahnya.

Ketiga desa yang terendam banjir di Kecamatan Longkib adalah Panji, Sepang dan Longkib.

Baca juga: Polsek Rundeng Pantau Warga 12 Desa Terdampak Banjir di Subulussalam, Ketinggian Air Capai 60 Cm

Di Desa Longkib, sudah ada warga yang mengungsi yaitu sebanyak empat kepala keluarga.
 
"Di Longkib ada tiga desa tepatnya di Panji, Longkib dan Sepang mulai terendam air dengan kedalaman bervariasi," kata H. Haris.

Dikatakan, ketinggian air bervariasi, ada yang sekitar 70 centimeter dan sudah banyak rumah warga lantainya terendam.

“Kondisi air sudah sampai ke Kecamatan Longkib sejak kemarin, beberapa desa kami telah terendam namun masih belum parah,” terang H. Haris.

Baca juga: WAJIB Diketahui Sebelum Tes CPNS 2024, Ini Materi Soal SKD, Jumlah Soal dan Nilai Ambang Batasnya

Meski demikian belum ada laporan kerusakan bangunan yang ditimbulkan bencana tahunan itu. Pihak muspika setempat melakukan pemantauan bersama instansi terkait.

Dikatakan, keluhan dari masyarakat sudah mulai terasa terganggunya sektor lalu lintas akibat air semakin naik dan menggenangi seluruh badan jalan di sana.

Kondisi tak kalah parahnya terjadi di Kecamatan Rundeng di mana belasan desa terendam air.

Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Rundeng, Kota Subulussalam terus memonitor masyarakat di 12 desa yang terdampak banjir.

Kapolsek Rundeng Iptu Fajar Harapan Tumangger dalam keterangan persnya kepada Serambinews.com Sabtu (12/10/2024) ratusan warga terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka.

Personel Polsek Rundeng Aipda Wirio turun ke lapangan dengan menggunakan perahu memonitor maayarakat di wilayahnha.

Secara rinci disampaikan 12 desa terdampak banjir di Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam adalah Desa Tanah Tumbuh ketinggian air rata-rata mencapai 20 s.d 35 cm di perkarangan rumah warga.

Baca juga: Video Ustaz Syawal Terjebak Banjir di Subulussalam Viral, Keluhkan Aksi Stop Kendaraan oleh Warga

Sementara di atas jalan Desa lebih kurang sepuluh centimeter dengan sepanjang jalan ± 200 meter dan masih dapat dilintasi kendaraan.

Warga yang terdampak banjir sebanyak 25 KK dan sampai saat ini warga masih bertahan dirumah masing-masing.

Kemudian di Desa Tualang, ketinggian air rata-rata mencapai 10 s.d 30 cm di perkarangan rumah warga dan diatas jalan Desa 5 s.d 10 cm di sepanjang lebih kurang 500 meter.

Warga yang terdampak banjir Sebanyak 30 KK dan ases jalan menuju Desa Tualang saat ini masih dapat dilintasi/lewati kendaraan.

Iptu Fajar Tumangger juga mengatakan sampai saat ini warga masih bertahan dirumah masing-masing dan belum ada yang mengungsi.

Lalu di Desa Mandilam ketinggian air rata-rata mencapai 15 s.d 30 centimeter di perkarangan rumah warga dan diatas badan jalan desa 10 centimeter sepanjang 400 meter.

Adapun warga yang terdampak banjir sebanyak 35 KK dan sampai saat ini masih bertahan di rumah masing-masing.

Kemudian Desa Lae Mate ketinggian air rata-rata 15 s.d 30 cm di perkarangan rumah warga dan diatas badan jalan desa 10 centimeter sepanjang 350 meter.

Baca juga: Banjir Subulussalam Makin Parah, Warga Mengungsi, Lalu Lintas Jalan Nasional Aceh - Sumut Lumpuh

Dikatakan, warga yang terdampak banjir sebanyak 35 KK sampai saat ini masih bertahan dirumah masing-masing

Selanjutnya di Desa Panglima Sahman ketinggian air di badan jalan Desa rata-rata 10 s.d 35 cm sepanjang 400 meter.

Warga yang terdampak banjir nihil dan aktifitas warga masih normal. Akses jalan Desa Panglima Saman sa'at ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua. 

Sementara Desa Muara Batu-batu ketinggian air di badan jalan Desa rata-rata 20 s.d 40 cm sepanjang 150 meter.

Menurut Iptu Fajar Tumangger warga yang terdampak banjir nihil dan aktifitas warga masih normal.

Dia juga menjelaskan Alakses jalan Desa Muara Batu Batu tidak bisa di lalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Lalu di Desa Oboh ketinggian air rata-rata 5 s.d 20 dipekarangan rumah warga dan di badan jalan desa 40 centimeter sepanjang 80 meter.

Warga yang terdampak banjir sebanyak 25 KK dan akses jalan Desa Oboh tidak dapat dilalui kendaraan roda dua. Warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Kemudian Desa Suak Jampak warga yang terdampak banjir sebanyak 67 kk. 

Ketinggian air dipekarangan rumah warga rata-rata mencapai 30 s.d 60 centimeter.

Air diatas badan jalan Desa mencapai 20 s.d 40 cm disepanjang jalan 700 meter.

"Saat ini jalan Desa Suak Jampak tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Kapolsek Tumangger

Selain itu sebagian warga sudah ada yang mengunsi ketempat saudara yang rumahnya lebih tinggi.

Di Desa Sibungke warga yang terdampak banjir sebanyak 20 kk. 

Baca juga: Rasulullah, Pemimpin Agama dan Negara

Ketinggian air rata-rata 30 s.d 40 cm di perkarangan rumah warga. Aktivitas warga masih normal. 

Lalu di Desa Sibuasan warga yang terdampak banjir sebanyak 25 kk. 

Ketinggian air rata-rata 35 s.d 40 cm di perkarangan rumah warga. Aktivitas warga masih normal. 

Di Desa Kuta Beringin warga yang terdampak banjir 32 kepala keluarga. Ketinggian air rata-rata 30 s.d 40 cm. 

Aktivitas warga masih normal. Air diatas badan jalan Desa Kuta Beringin mencapai satu meter dan untuk saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Terakhir Desa Siperkas warga yang terdampak banjir 30 kepala keluarga.

Ketinggian air rata-rata 30 s.d 40 cm di pekarangan rumah warga, dan di atas badan jalan Desa Siperkas 20 s.d 30 centimeter sepanjang 80 meter.

Saat ini jalan Desa Siperkas tidak bisa dilalui kendaraan roda dua namun aktivitas warga masih normal.

Lebih jauh dikatakan sampai dengan saat ini rumah warga belum ada yang terendam banjir.

Baca juga: Pj Bupati Pidie Jaya Warning ASN, Jangan Terlibat Dalam Politik Praktis, Ini Sanksi Bila Melanggar

Kapolsek Iptu Fajar Tumangger mengimbah warga agar waspada kemungkinan terjadi banjir dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.

Menurutnya banjir yang terjadi di 12 desa tersebut disebabkan meluapnya Air Sungai Lae Soraya lantaran curah hujan tinggi. 

"Banjir di wilayah Kecamatan Rundeng memang hampir setiap tahun terjadi apabila curah Hujan yang tinggi dan kirim dari perbatasan Kabupaten Aceh Tenggara," ujar Iptu Fajar Harapan. 

Dikatakan pula sampai dengan saat ini kondisi air masih menggenangi jalan dan permukiman warga diperkirakan air akan naik karena intensitas hujan cukup tinggi dan cuaca di wilkum Rundeng saat ini hujan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved