Di Usia Berapa Pria Mencapai Masa Puncak Nafsunya? Simak Ulasan dan Penyebabnya Berikut Ini

SERAMBINEWS.COM - Bagi pasangan khususnya yang sudah menikah, mungkin sering mendengar istilah 'masa puncak nafsu' atau puncak gairah untuk berhubungan.

Istilah ini merujuk pada periode dimana seseorang akan mengalami masa "jaya" dalam kehidupan seksualnya.

Kondisi ini juga dialami oleh kaum pria.

Gagasan tentang puncak gairah menyiratkan bahwa pada waktu sebelum dan sesudah puncak tahun-tahun tersebut, ia tidak lagi memiliki gairah yang prima dalam berhubungan.

Meski demikian, nafsu atau gairah seksual setiap orang dapat berubah-ubah karena dipengaruhi oleh banyak faktor, hingga faktor emosional.

Lantas, puncak nafsu pria umur berapa?

Secara umum, tidak ada waktu pasti seseorang mencapai puncak gairah seksual.

Akan tetapi, penelitian mencatat pria mencapai puncak nafsu seksual pada akhir masa remaja atau sekitar usia 17-18 tahun. Sedangkan, wanita di usia menjelang 30 tahun.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai puncak nafsu pria dan penyebab yang memengaruhi perubahan gairah seksual.

Baca juga: Khusus Bagi Pasutri, Ini Tips Agar Rumah Tangga Harmonis dan Hubungan tidak Membosankan

Puncak nafsu pria umur berapa?

Dilansir dari MedicineNet, menurut penelitian yang diulas dalam buku Sexual Behavior in the Human Male dan Sexual Behavior in the Human Female, peneliti Alfred Kinsey berpendapat bahwa pria mengalami orgasme paling banyak pada usia 17-18 tahun.

Di usia sekitar 18 tahun, organ testikel pria memproduksi hormon seks testosteron yang paling tinggi sehingga dapat mencapai ereksi sempurna, tanpa membutuhkan waktu lama.

Meski begitu dilansir dari Kompas.com, dibutuhkan waktu selama 10 tahun setelah puncak masa seksual bagi seorang pria untuk mencapai kadar testosteron maksimal.

Artinya, gairah seksual mengalami lonjakan tertinggi ketika mereka berusia 30-an tahun.

Kemudian seiring bertambahnya usia, kadar testosteron pria mengalami penurunan secara bertahap.

Penurunan kadar testosteron dapat menurunkan libido, sensitivitas penis, serta membuat orgasme menjadi tidak intens.