Cahaya Aceh

Gurih Wangi Sate Matang Kuliner 'Grill' Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto

Potongan daging direndam dalam campuran bumbu rempah khas Aceh agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging, menciptakan rasa yang kaya dan mendalam

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Gurih Wangi Sate Matang Kuliner 'Grill' Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto - Sate-Matang-Kuliner-Khas-Aceh-01.jpg
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Sate Matang, kuliner 'Grill' Khas Aceh yang menggugah selera.
Gurih Wangi Sate Matang Kuliner 'Grill' Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto - Sate-Matang-Kuliner-Khas-Aceh-02.jpg
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Seporsi sate matang yang terdiri dari sate daging, kuah soto, nasi dan bumbu kacang.
Gurih Wangi Sate Matang Kuliner 'Grill' Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto - Sate-Mateng-Kuliner-Khas-Aceh-03.jpg
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Sate Matang, kuliner 'Grill' Khas Aceh yang menggugah selera.
Gurih Wangi Sate Matang Kuliner 'Grill' Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto - Sate-Matang-Kuliner-Khas-Aceh-04.jpg
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Kuah soto dengan cita rasa kaldu yang gurih dan sedikit asam, menjadi pelengkap hidangan Sate Matang.
Gurih Wangi Sate Matang Kuliner 'Grill' Khas Aceh, Dinikmati dengan Bumbu Kacang Pedas dan Kuah Soto - Sate-Matang-Kuliner-Khas-Aceh-05.jpg
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Bumbu kacang pada Sate Matang, memiliki cita rasa yang unik, manis, gurih dan sedikit pedas.

Tak hanya bumbu kacangnya yang unik, kuah soto pada Sate Matang juga berbeda dari rasa kuah soto yang sering dijumpai.

Kuah Soto pada Sate Matang memiliki rasa yang cenderung seperti rasa kuah kaldu yang dikombinasikan dengan rasa gurih dan sedikit keasaman.

Rasa kaldu ini muncul karena pada kuah soto Sate Matang menggunakan daging, tulang, atau lemak.

Selain itu, kuah soto Sate Matang juga tidak menggunakan sayur apapun, selain daging, tulang atau lemak.

"Kuah soto ini jadi pelengkap untuk dimakan dengan nasi," kata Nasharul (29), warga Aceh Barat Daya yang kini menetap di Kota Banda Aceh.

Perpaduan antara daging sate yang sudah dibakar, soto dan bumbu kacang ini menjadikan Sate Matang berbeda dari kebanyakan sate pada umumnya.

"Dagingnya empuk, juicy dan ada rasa manis. Ditambah bumbu kacangnya yang pedas gurih dan kaldu di kuah sotonya, bikin lupa diri kalau lagi nyantap kuliner ini," pungkas Nasharul.

Sate Matang, kuliner
Sate Matang, kuliner "Grill" Khas Aceh yang menggugah selera. (SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA)

Cara terbaik menikmati Sate Matang adalah dengan menyantapnya selagi masih hangat.

Antara daging sate yang sudah dibakar, bumbu kacang, nasi hingga kuah soto biasanya disajikan secara terpisah dalam piring.

Khusus untuk daging sate, biasanya dijual per tusuk dengan harga yang bervariasi.

Sehingga pengunjung hanya perlu membayar sesuai dengan jumlah tusuk sate yang sudah dia habiskan.

Namun disamping itu, ada pula beberapa warung sate yang menjualnya secara paket, yaitu seporsinya sudah termasuk sate dengan jumlah tusuk tertentu, nasi, kuah soto dan bumbu kacang. 

Pecinta kuliner yang ingin menikmati Sate Matang juga tak harus mendatangi daerah asalnya untuk mencicipi hidangan tersebut.

Sekarang, warung atau tempat kuliner yang menyediakan Sate Matang dengan cita rasa authentik juga sudah tersebar di berbagai daerah Aceh, termasuk di Kota Banda Aceh. (serambinews.com/yeni hardika)

CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved