Kupi Beungoh
64 Tahun Fakultas Kedokteran Hewan USK
Mahasiswa FKH USK dibekali dengan berbagai teknologi terkini. Kegiatan perkuliahan juga diperkaya dengan hadirnya pakar dari dalam dan luar negeri.
*) Oleh: Azhar Abdullah Panton
ENAM puluh empat tahun silam, tepatnya 17 Oktober 1960 Masehi bersamaan dengan 26 Rabiul Akhir 1380 Hijriah didirikan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) Universitas Sumatera Utara (USU), Medan yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh).
Pendirian FKHP berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan (PP dan K) Nomor 79966/UU tanggal 17 Oktober 1960.
FKHP merupakan fakultas kedua di Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma) Darussalam setelah Fakultas Ekonomi yang didirikan 2 September 1959 yang juga dibawah naungan USU Medan.
Peresmian FKHP berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi, Darussalam, Senin, 17 Oktober 1960 yang ditandai dengan penandatanganan piagam pendirian FKHP yang dilakukan oleh Prof Dr R Soegiono D Poesponegoro, Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Tinggi mewakili Menteri PP dan K.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemasangan kalung jabatan kepada drh RM Soedjono Ronowinoto, Kepala Dinas Kehewanan Propinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai pejabat dekan oleh Presiden USU, Prof dr A Sofyan.
Pada tahun 1961, dengan lahirnya Universitas Syiah Kuala (USK) berdasarkan surat keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juni 1961, FKHP dan Fakultas Ekonomi diintegrasikan ke dalam USK bersama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (sekarang Fakultas Hukum).
Seremonial serah terima pengintegrasian FKHP berlangsung 30 November 1961.
Kuliah perdana FKHP berlangsung 7 November 1960 yang diikuti oleh 62 mahasiswa yang terdaftar sebagai angkatan pertama.
Sejak awal pendirian hingga tahun 1968 “kampus ungu” ini melahirkan dokter hewan yang juga menguasai ilmu peternakan.
Mulai 1968 baru dilakukan penjurusan pada tahun ketiga perkuliahan, yaitu jurusan kedokteran hewan dan jurusan peternakan. Kemudian pada tahun akademik 1981/1982, pembagian jurusan dilakukan sejak awal perkuliahan.
Sebelum 90-an, sarjana kedokteran hewan bergelar Doktorandus (Drs) bagi laki-laki dan Doktoranda (Dra) bagi perempuan. Gelar Dokter Hewan (drh) baru disandang setelah menyelesaikan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) atau lazim disebut Ko-Asistensi (Ko-As).
Sejak awal 90-an hingga saat ini, lulusan S-1 kedokteran hewan bergelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH).
Pada tahun 1985, dengan terbitnya surat keputusan Menteri P dan K Nomor 1312 tanggal 10 Oktober 1985, jurusan peternakan diintegrasikan ke dalam Fakultas Pertanian.
Maka sejak saat itu FKHP berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).
FKH USK telah dipimpin oleh 13 dekan dalam 25 periode.
Saat ini jabatan dekan diemban oleh drh Teuku Reza Ferasyi MSc PhD dengan tiga wakil dekan, Dr drh Erwin MSc, Dr drh Mustafa Sabri MP, dan Dr drh Faisal Jamin MSi.
Saat didirikan FKH USK adalah FKH ke tiga di Indonesia dan satu-satunya di Pulau Sumatera.
Sebelumnya telah ada FKH Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1946) dan FKH IPB University, Bogor.
FKH IPB adalah tertua di Indonesia yang cikal bakalnya telah terbentuk sejak zaman kolonial Belanda. Pada tanggal 28 Desember 2021 FKH IPB bertransformasi menjadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB).
Setelah FKH USK didirikan FKH Universitas Airlangga, Surabaya (1962) dan FKH Universitas Udayana, Bali (1978).
Sampai tahun 2000, Indonesia bertahan dengan lima FKH. Sesudahnya terbentuk empat FKH dan empat Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) baru, baik negeri maupun swasta.
FKH negeri dibuka di Universitas Brawijaya, Malang (2008) dan Universitas Nusa Cendana, Kupang (2010), yang sejak 2021 dimerger dengan Fakultas Kedokteran sehingga bernama Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH). FKH swasta lahir di Universitas Pendidikan Mandalika, Mataram (2001) dan Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya (2008).
Sementara PSKH dibuka di Universitas Hasanuddin, Makassar (2010), Universitas Padjadjaran, Bandung (2019) dan dua di Pulau Sumatera yaitu PSKH Universitas Riau (2023) dan Universitas Negeri Padang (2024).
Keempat PSKH ini bernaung dibawah Fakultas Kedokteran. Dengan demikian Indonesia memiliki sembilan FKH dan empat PSKH.
Makin Diminati
Waktu berjalan zaman berganti, profesi dokter hewan pun semakin diminati. FKH USK menjadi salah satu fakultas favorit yang dituju.
Tidak hanya putra-putri Aceh, FKH USK juga menjadi pilihan bagi calon mahasiswa dari seluruh pelosok negeri, terutama dari Pulau Sumatera.
FKH USK menyelenggarakan empat program studi, yaitu Pendidikan Dokter Hewan (S-1), Pendidikan Profesi Dokter Hewan, Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Diploma-III Kesehatan Hewan.
FKH USK menempati dua kampus utama yaitu Kampus A yang berlokasi di Jalan Tgk Hasan Krueng Kalee No 4 dan Kampus B yang terletak di Jalan Inong Balee.
Keduanya berada di Gampong (Desa) Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Sebelum menempati gedung sekarang, di awal-awal berdirinya hingga sekitar awal 80-an kegiatan akademik berlangsung di gedung lama yang lokasinya telah dibangun Academic Activity Center (AAC) Prof Dr Dayan Dawood.
Mahasiswa FKH USK dibekali dengan berbagai teknologi terkini. Kegiatan perkuliahan juga diperkaya dengan hadirnya pakar-pakar dari dalam dan luar negeri.
Beberapa spesialisasi terus dikembangkan, antara lain praktisi hewan kecil, bedah dan radiologi, medik konservasi, kesehatan ruminansia, kesehatan hewan akuatik, fitofarmaka, biomolekuler, teknologi keamanan dan kehalalan pangan asal hewan, dan One Health.
Saat ini pendidikan yang dilaksanakan di FKH USK tidak hanya di lingkungan kampus saja.
Beberapa kegiatan pembelajaran juga dilakukan di luar kampus, seperti instansi pemerintah, perusahaan swasta, laboratorium, wahana konservasi, klinik, dan rumah sakit hewan yang berlokasi di dalam dan luar negeri.
Kampus legendaris di USK ini telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana representatif yang dibangun melalui proyek 7in1 USK yang didanai oleh Saudi Fund for Development (SFD).
Saat ini FKH USK memiliki 12 laboratorium, ruang baca, ruang komputer, ruang bimbingan dan konseling, ruang pengelola jurnal, unit layanan alumni, unit pelaksana teknis (UPT) laboratorium hewan coba, pusat kajian satwa liar, dan pusat veteriner tropis-OHCC.
Sejak 2022 FKH USK juga telah membuka kelas internasional.
Dalam rangka implementasi One Health dan layanan kesehatan hewan serta pelaksanaan pendidikan, sejak tahun 2013 FKH USK telah memiliki Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP).
RSHP memberikan layanan kesehatan hewan yang inovatif, mandiri, dan terkemuka.
RSHP juga difungsikan sebagai ”hotel” hewan dimana pemilik hewan dapat menitipkan hewan kesayangannya ketika berlibur dan menyediakan ruang perkawinan hewan.
Tersedianya berbagai fasilitas penunjang semakin meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian FKH USK menjadi salah satu pionir dalam melahirkan lulusan yang mampu mengintegrasikan, menerapkan, dan mengembangkan ilmu veteriner secara kompeten.
Kualitas lulusan FKH USK telah diakui secara nasional dan global. Setiap tahunnya lebih 80 persen lulusan bisa mendapatkan pekerjaan kurang dari enam bulan sejak dilantik.
Bahkan saat ini sejumlah lulusan telah bekerja dengan baik dan profesional di luar negeri. Lulusan fakultas tertua di Sumatera ini mampu menyelesaikan studi tepat waktu di atas rata-rata dan cepat terserap lapangan kerja.
FKH USK telah terakreditasi internasional ASIIN (Konsultan Manajemen Bisnis di Dusseldorf, Jerman) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) serta memperoleh ISO 9001:2015 Quality Management System.
Dengan pengakuan akreditasi nasional dan internasional, FKH USK terus mempertahankan dan meningkatkan eksistensinya di tingkat lokal, nasional, dan global.
Untuk terus tumbuh secara harmonis sesuai tuntutan zaman dan pemangku kepentingan, maka berbagai jaringan kerjasama di tingkat lokal, nasional, dan internasional telah dijalin.
FKH USK merupakan anggota dari Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI), South-East Asia Veterinary School Association (SEAVSA), Association of Japan-Indonesia Veterinary School (AJIVE), dan Asian Association of Veterinary School (AAVS). Dirgahayu FKH USK, Viva Veteriner! (*)
*) PENULIS adalah Mahasiswa FKH USK Angkatan 31/1990
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.