Kajian Islam

Buya Yahya Ingatkan Jangan Ucap Kalimat Ini kepada Pasangan, Bisa Menyakiti Hati, Suudzan pada Allah

"Jangan sekali kali, itu menyakitkan hatinya orang dan juga nuduh Allah, prasangka buruk pada Allah," imbuh Buya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
INSTAGRAM @buyayahya_albahjah
Ulama kharismatik Tanah Air, Buya Yahya mengingatkan pentingnya menjaga perasaan pasangan dalam hubungan, terutama dengan menghindari kalimat yang menyakitkan. 

Apalagi kalimat ini rentan diucapkan paada pasangan yang telah menikah lebih dari satu kali. Dia kerap membandingkan rezeki sewaktu masih bersama istri pertama dan istri kedua.

"Mungkin dulu waktu menikah dengan istri yang pertama itu adalah rezekinya banyak, lalu istrinya meninggal dan di menikah lagi, langsung dibilang 'waduh kamu itu bikin rezeki sempit', ini kurang ajar namanya.

Bahkan sampai anaknya ngomong, 'ayah dulu waktu dengan mama rezekinya lancar, setelah mama meninggal, ayah menikah lagi berarti ibu baru ini membawa malapetaka'," sambung Buya Yahya.

Hal demikian juga berlaku pada ibu mertua, tidak sepantasnya mengatakan jika kehadiran menantu menjadi penghalang rezeki anaknya.

Baca juga: 5 Kunci Suami Istri Bahagia dan Rumah Tangga Minim Konflik, Buya Yahya Ungkap 5 Tips Ini

 

Ini merupakan bentuk suudzan kepada Allah dan menyakitkan hati pasangan apabila ia mendengarnya.

"Jangan sekali kali, itu menyakitkan hatinya orang dan juga nuduh Allah, prasangka buruk pada Allah," imbuh Buya.

Maka dari itu, sebaiknya anda tidak mengucapkan hal demikian kepada pasangan karena dapat menyakiti hatinya.

Sebaiknya, ucapkanlah bahwa kehadiran pasangan dapat menjadi pembuka pintu rezeki karena pada dasarnya, rezeki berasal dari Allah.

"Katakanlah sebaliknya, istriku pembuka rezeki, suamiku pembuka rezeki, istri nggak punya masalah, istri nerima, lah kok bilang bikin rezeki seret, gak boleh ngomong begitu, jangan sakiti hati orang, rezeki itu dari Allah," pungkas Buya Yahya.

Agar Keluarga Sakinah, Buya Yahya Anjurkan PASUTRI Lakukan 5 Kewajiban Ini dalam Rumah Tangga

Pendakwah yang juga pengasuh pondok pesantren LPD Al Bahjah, Buya Yahya membagikan cara kepada pasangan suami istri atau pasutri agar rumah tangga yang dibinanya menjadi keluarga sakinah.

Bagi pasangan yang sudah menikah, kerap kali kita mendengar ucapan dari orang-orang sekitar agar rumah tangganya menjadi keluarga sakinah.

Lantas, apa sebenarnya sakinah itu dan bagaimana cara agar bisa mewujudkannya?

Dilansir dari laman Universitas Islam An Nur Lampung, keluarga sakinah adalah keluarga unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.

Keluarga sakinah hidup secara harmonis, diliputi rasa kasih sayang, terpenuhi hak materi maupun spiritual dan didalamnya ketenangan, kedamaian serta mengamalkan ajaran agama sekaligus merealisasikan akhlak mulia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved