Perang Gaza

Pilih Netral, Raja Abdullah II: Yordania tak akan Menjadi Medan Perang Konflik Regional

Juga pada pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh Putra Mahkota Al Hussein bin Abdullah II, Raja memperingatkan bahwa pembunuhan dan penghancuran yang

Editor: Ansari Hasyim
AFP/File
Raja Abdullah II dari Jordania 

April lalu, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi melakukan kunjungan langka dan mengejutkan ke Iran beberapa hari setelah pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dengan permohonan agar eskalasi kekerasan diakhiri dan agar kawasan tersebut dapat hidup dalam "perdamaian, keamanan, dan stabilitas."

Selama kunjungan tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan mereka, menteri Yordania mengatakan bahwa Raja Abdullah II "menugaskan saya untuk menerima undangan ke Teheran, sehingga kita dapat terlibat dalam pembicaraan persaudaraan yang jelas dan jujur ​​tentang mengatasi perbedaan antara kedua negara."

Kunjungan Safadi ke Teheran juga ditujukan kepada Israel, karena Israel mengirimkan klarifikasi bahwa Yordania "memiliki beberapa opsi politik untuk mempertahankan kedaulatannya, termasuk membuka saluran komunikasi dengan Teheran dan pihak-pihak terkait di kawasan tersebut," kata sumber kepada Asharq Al-Awsat.

Rudal Teheran di Wilayah Udara Yordania

Israel tidak memiliki kedalaman geografis untuk menanggapi penembakan rudal balistik Iran ke Israel. 

Oleh karena itu, sistem antirudal Israel dapat menyebabkan jatuhnya rudal di daerah berpenduduk di wilayah Yordania.

Angkatan Udara Kerajaan Yordania dan sistem pertahanan udara telah menanggapi sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Yordania dengan mendorongnya ke daerah tak berpenduduk di padang pasir.


Pada tanggal 13 April dan 1 Oktober, Iran menembakkan rudal ke Israel, dan pemerintah Yordania menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan negara itu menjadi medan perang.⁠

Dua minggu lalu, juru bicara pemerintah Mohammad Momani mengatakan kepada media lokal bahwa melindungi Yordania dan warga Yordania adalah tanggung jawab utama kabinet.

Dia mengatakan, “Posisi Yordania jelas dan permanen bahwa negara itu tidak akan menjadi arena konflik bagi pihak mana pun.”(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved