Salam
KIP Aceh Memang Pandai Melucu
Kebijakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh yang merahasiakan nama-nama panelis debat, kita nilai aneh, tidak masuk akal, bahkan terkesan lucu.
Kebijakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh yang merahasiakan nama-nama panelis debat, kita nilai aneh, tidak masuk akal, bahkan terkesan lucu. Sebab, daerah lain malah sangat terbuka mempublikasikan nama-nama para penelis debat di berbagai media.
Sebaliknya, KIP Aceh mengambil kebijakan untuk merahasiakan nama-nama panelis dengan tujuan agar tidak diintervensi oleh pihak-pihak tertentu. Padahal, untuk tidak diintervensi adalah hal mudah, yaitu para panelis tinggal dikarantina satu hari menjelang debat.
Makanya, ketika KIP tidak membuka nama-nama panelis tersebut, kondisi itu justru mencurigakan publik. Sebab, bisa saja nama-nama yang direkrut menjadi panelis tidak memiliki kapasitas untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan ke paslon.
Dalam hal ini, kita menaruh hormat kepada KIP Kota Banda Aceh yang secara terbuka mengumumkan nama-nama panelis debat Pilkada Kota Banda Aceh. Nama-nama yang direkrut KIP Banda Aceh adalah Prof Dr Syahrizal Abbas, MA (UIN Ar Raniry), Prof Asnawi Abdullah, SKM,MScHPP, DLSHTM, PhD (Universitas Muhammadiyah Aceh), Prof Dr Phil Saiful Akmal, MA (UIN Ar Raniry), Dr Teuku Ahmad Yani, M.Hum (Universitas Syiah Kuala), dan Dr Abdul Muhajid Hamdan, MSc (UIN Ar Raniry).
Berpijak dari sini, semestinya KIP Aceh harus belajar banyak, termasuk kepada KIP Kota Banda Aceh jika ingin memutuskan sesuatu kebijakan yang sifatnya sensitif. Sebab, hanya dengan sikap terbuka dan mau belajar kita akan bisa terhindar untuk melakukan kesalahan yang sama.
Sebelumnya diberitakan, Komisi KIP Aceh bakal merahasiakan identitas setiap panelis untuk debat Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh 2024.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KIP Aceh, Hendra Darmawan mengatakan, alasan pihaknya tidak mempublikasi nama-nama panelis untuk menghindari adanya intervensi dari pihak tertentu.
“Itu harus dirahasiakan untuk tidak ada orang-orang yang mengintervensi nantinya, itu aja,” kata Hendra kepada kepada harian ini, Rabu (16/10/2024).
Hendra menyampaikan, saat ini pihaknya bersama tim perumus masih melakukan proses perekrutan untuk para calon panelis. “Karena kita pastikan setiap debat ada tujuh panelis, jadi kami butuh 21 orang,” ujarnya.
Hendra menambahkan, tim panelis nantinya akan bertugas merumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tema yang telah disusun oleh tim perumus debat Cagub-Cawagub Aceh.
Diketahui, debat perdana Cagub - Cawagub Aceh bakal digelar pada 25 Oktober 2024, di Hotel Amel Convention Hall dan disiarkan Kompas TV.
Selanjutnya untuk jadwal kedua bakal digelar pada 1 November 2024 dengan TVRI sebagai pemegang hak siar. Terakhir, debat pamungkas bakal berlangsung pada 19 November 2024 yang ditayangkan di iNews TV.
“Kalau (debat) yang terakhir untuk sementara dari pihak televisi akan mengadakan di Hermes Hotel. Kalau yang kedua belum ada informasi terkait tempat,” pungkasnya.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar KIP Aceh tidak membuat keputusan yang aneh-aneh, yang ujungnya justru akan merugikan dirinya sendiri. Bersikaplah secara wajar, terbuka, transparan, sesuai dengan aturan yang ada, sehingga tidak merugikan pihak lain, termasuk publik. Nah?
POJOK
Untuk menghindari intervensi, KIP Aceh rahasiakan panelis debat
Hehehe, KIP Aceh memang pandai melucu…
Dalam sebulan tujuh kali banjir di Matangkuli Aceh Utara
Artinya, baju belum kering sudah banjir lagi
Presiden Jokowi pulang ke Solo akan naik pesawat komersial, kata Budi Arie Setiadi
Terus anehnya dimana, mas?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.