Kupi Beungoh
Prabowo Presiden, Aceh Harus Kembali Punya Nilai Tawar
Soemitro, kata Prabowo, juga berjuang bersama rakyat Aceh dengan saling mendukung di masa-masa sulit seperti ketika pergolakan tahun 1950-an
Oleh Tuanku Warul Waliddin, SE, Ak*)
20 Oktober 2024 menjadi momentum penting dan bersejarah bagi sosok Prabowo Subianto, tentunya pula bagi Bangsa Indonesia ini menjadi sosok Presiden ke 8 yang akan menahkodai bangsa ini.
Setelah perjalanan panjang karir politik beliau mengikuti pesta demokrasi, sempat beberapa kali beliau gagal sejak menjadi calon wakil presiden Megawati.
Kemudian capres dengan Hatta Rajasa, berpasangan dengan Sandiaga Uno, terakhir berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka dan terpilih di 2024 ini.
Tentunya bagi kita orang Aceh, sosok Prabowo Subianto bukanlah sosok yang asing.
"Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan rakyat Aceh.
Orang tua saya, Profesor Soemitro dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh dan beliau ikut merintis pendirian Fakultas Ekonomi (Universitas) Syiah Kuala,” kata Prabowo sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Baca juga: Nezar Patria Dilantik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih
Prabowo menuturkan bahwa ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, bangga dapat berkontribusi dan berbagi ilmu kepada mahasiswa di Aceh.
"Beliau sempat jadi dosen terbang dan beliau sangat bangga, selalu cerita kepada kami bahwa beliau terbang ke Aceh dan memberi kuliah," imbuh dia.
Soemitro, kata Prabowo, juga berjuang bersama rakyat Aceh dengan saling mendukung di masa-masa sulit seperti ketika pergolakan tahun 1950-an.
Ia mengaku hubungan emosionalnya dengan Aceh tidak berhenti meski momen itu sudah lama terjadi.
“Sesudah itu pun hubungan emosional saya tidak berhenti karena saya juga terus menerus berhubungan baik; dan puncaknya adalah bahwa saya bisa bersatu dengan tokoh-tokoh dari Partai Aceh,” ucap dia.
Prabowo kemudian bercerita saat ia bertemu dan bersatu dengan Panglima Gerakan Aceh Merdeka Muzakir Manaf.
Rekonsiliasi tersebut, kata Prabowo, merupakan kejadian yang langka dan di luar pemikiran banyak orang.
Berbicara harapan pasca pelantikan Prabowo sebagai presiden tentunya mengingatkan kondisi kita Aceh yang hampir 20 tahun perdamaian Aceh.
Baca juga: Profil Teuku Riefky Harsya, Putra Aceh Calon Menteri Prabowo-Gibran, Bahas Ekonomi Kreatif
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.