Ratusan Orang Lakukan Penyerang dan Pembakaran Rumah di Deli Serdang, 2 Orang Tewas

Warga setempat, Martina Lusianti Galingging, menyebut penyerangan dilakukan ratusan orang yang menaiki sepeda motor dan mobil pikap.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/Mhd Iqbal
Saksi mata, Martina Lusianti Galingging (53) saat menjelaskan kronologi kejadian. 

Baca juga: Terjadi Bentrokan di Deli Serdang, Pemukiman Diserang Ratusan Orang, Rumah dan Motor Terbakar

Gidion mengatakan, setelah bentrokan tersebut terjadi petugas sudah mengamankan satu orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

"Saat ini sudah ada satu orang yang pasti kami lakukan pemeriksaan di Polrestabes Medan, dan ada beberapa yang sudah kami identifikasi," ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas para pelaku yang terlibat dalam bentrokan yang mengakibatkan dua orang tewas dan sejumlah orang lainnya terluka.

"Kami akan lanjutkan, usut tuntas peristiwa yang meninggalkan hilangnya nyawa orang ini," ucapnya.

Gidion menyampaikan bahwa, bentrokan tersebut dipicu lantaran persoalan lahan yang sudah lama terjadi di lokasi tersebut.

"Ini peristiwa yang sudah lama, konflik di lokasi tentang lahan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ini," katanya.

"Jadi bukan geng motor semata-mata, tetapi satu orang yang sekarang sedang kami lakukan pemeriksaan penyelidikan dia menggunakan sepeda motor, tetapi bukan geng motor," sambungnya.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara ini juga turut perihatin atas kasus bentrokan yang berujung maut tersebut.

"Saya mau menyampaikan rasa perihatin saya terhadap peristiwa di Selambo, dan saya berharap masing-masing pihak menahan diri, tidak menggunakan kekerasan dalam persoalan konflik, tidak menggunakan kekerasan persoalan yang dihadapi," pungkasnya.

Warga Kecewa Terhadap Polisi
Warga pun kecewa terhadap polisi yang lambat merespons laporan terhadap serangan sekelompok orang yang sebabkan kerusuhan ini bahkan mobil Korps Brimob yang tiba bersama puluhan personel polisi tak diterima baik kedatangannya oleh warga.

Sejumlah warga protes atas kehadiran polisi dan meminta anggota polisi tersebut untuk meninggalkan lokasi.

"Dua jam perang di sini, enggak ada yang turun (polisi). Padahal sudah dibuat laporan. Mereka baru datang sekarang, masuk akal enggak?" ujar Rohana, warga sekitar dengan nada kesal.

Mengutip Kompas.com, dari aksi penyerangan ini, dua warga setempat meninggal dunia.

 Kerusuhan juga meluas sebelum polisi tiba.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved