Jurnalisme Warga
Menunggu Kiprah Dewan Profesor USK
Sebagai badan kolegial tertinggi, lembaga ini menjadi penggerak utama dalam menjaga kualitas akademik, mengarahkan pengembangan kebijakan strategis,
Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si., Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ketua Komisi B Dewan Profesor Universitas Syiah Kuala (USK), dan Ketua Dewan Pakar ICMI Orwil Aceh, melaporkan dari Darussalam, Banda Aceh
Dewan Profesor Universitas Syiah Kuala (USK) telah ditetapkan dalam pertemuan perdananya, Selasa, 15 Oktober 2024 di Biro Rektor USK. Lembaga yang memiliki peran strategis dalam mendukung visi dan misi universitas, terutama dalam pengembangan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tersebut, merupakan komunitas yang menjadi harapan dari berbagai kalangan sebagai pencerah untuk peningkatan peradaban bangsa yang lebih baik ke depan.
Sebagai badan kolegial tertinggi, lembaga ini menjadi penggerak utama dalam menjaga kualitas akademik, mengarahkan pengembangan kebijakan strategis, dan memberikan masukan kritis terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi di USK.
Komunitas intelektual dengan jabatan fungsional tertinggi USK tersebut dinakhodai oleh Prof. Dr. Izarul Machdar, M. Eng sebagai ketua, didampingi oleh tiga ketua komisi, yaitu Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc membidangi pengembangan keilmuan dan pemikiran; Prof. Dr. Apridar, S.E., M.Si dipercaya untuk urusan jaringan dan kemitraan serta Prof. Dr. drh. Tongku Nirwan Siregar, M.P., ditunjuk memperkuat etika profesional.
Selain itu, sekretaris ditugaskan kepada Prof. Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp.S (K) dan bendahara dipercayakan kepada ekonom Prof. Dr. Abd. Jamal, S.E., M.Si. Adapun anggota dari komisi pengembangan keilmuan dan pemikiran terdiri atas 1) Prof. Dr. Heru Fahlevi, S.E., M.Sc, 2) Prof. Dr. Ir. Azmeri, S.T., M.T., dan 3) Prof. Dr. Syahrun Nur, S.Si., M.Si.
Untuk komisi jaringan dan kemitraan diisi oleh 1) Prof. Dr. Ir. Eka Meutia Sari, M.Sc., 2) Prof. Dr. Eka Safitri, S.Si, M.Si., dan 3) Prof. Dr. Mailizar, S.Pd., M.Ed., yang juga memiliki keahlian di bidang artificial intellegence (AI).
Untuk komisi etikan profesional diperkuat oleh 1) Prof. Dr. Darmawan, S.H., M.Hum., 2) Prof. Dr. Yunisrina Qismullah Yusuf, S.Pd, dan 3) Prof. Dr. Nur Fadli, S.Pi., M.Sc. Para guru besar yang memiliki kepakaran tersebut diberikan kesempatan mengoordinasikan potensi keilmuan yang dimiliki USK yang dijuluki Kampus Jantung Hati Rakyat Aceh agar dapat berbuat lebih maksimal lagi untuk pencerahan keilmuan dan pengabdian. Selain itu, organisasi ini diharapkan berfungsi sebagai penjamin mutu dalam proses akademik di USK.
Komunitas intelektual tersebut perlu memastikan bahwa standar pendidikan yang diterapkan di berbagai fakultas dan program studi (prodi) sudah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Melalui evaluasi berkala terhadap kurikulum, metode pengajaran, serta prasarana dan sarana pendukung, Dewan Profesor hendaknya bertindak sebagai pengawal kualitas pendidikan di USK agar tetap kompetitif baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dewan Profesor diharapkan sebagai konsultan kebijakan akademik perlu memberikan saran kepada pimpinan universitas terkait kebijakan akademik. Hal itu mencakup pengembangan prodi baru, strategi peningkatan daya saing USK di tingkat global, hingga inovasi dalam metode pembelajaran. Pengalaman dan keahlian para profesor di berbagai bidang ilmu sangat patut untuk memberikan pandangan komprehensif yang memperkuat posisi USK sebagai pusat unggulan pendidikan di Indonesia.
Untuk dapat meningkatkan peran penelitian, Dewan Profesor perlu mendorong terciptanya iklim penelitian yang produktif dan inovatif di USK. Komunitas keilmuan yang dipercayai masyarakat perlu memberikan arahan terkait prioritas penelitian yang relevan dengan tantangan global, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, transformasi digita,l dan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Dewan Profesor berperan aktif dalam memberikan mentoring bagi para dosen muda dan mahasiswa yang ingin terlibat dalam penelitian. Hal ini penting, untuk memastikan bahwa penelitian yang dihasilkan USK memiliki dampak nyata terhadap masyarakat dan industri.
Komunitas yang baru terbentuk tersebut perlu terlibat dalam mempromosikan karya-karya akademik melalui berbagai forum ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sangat penting untuk mendukung publikasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa ke jurnal-jurnal bereputasi, serta mendorong keterlibatan dalam seminar atau konferensi yang dapat meningkatkan eksposur USK di dunia akademik global.
Selain itu, dewan ini juga berperan dalam menggalang kerja sama dengan institusi luar negeri untuk meningkatkan kolaborasi penelitian dan pertukaran akademik. Hendaknya Dewan Profesor tidak hanya berfokus pada aspek akademik internal universitas, tetapi juga berperan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial, komunitas intelektual ini hendaknya turut serta dalam menyusun dan melaksanakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh dan sekitarnya, seperti keterlibatan dalam riset terapan yang mendukung pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, serta penanggulangan masalah sosial dan lingkungan di Aceh.
Dewan Profesor juga menjadi penyambung antara aspirasi akademik sivitas akademia dan pihak manajemen universitas, serta memberikan masukan kepada rektorat berdasarkan diskusi intensif dengan dosen, peneliti, dan mahasiswa mengenai isu-isu krusial di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan demikian, Dewan Profesor harus dapat memastikan bahwa kebijakan universitas selalu sejalan dengan kebutuhan dan harapan seluruh elemen di USK.
Untuk melaksanakan peran mulia tersebut, perlu dirancang sejumlah program yang mendukung tercapainya visi universitas sebagai pusat pendidikan dan riset yang unggul. Sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan, Dewan Profesor hendaknya secara rutin mengadakan seminar dan diskusi ilmiah yang melibatkan para ahli dari berbagai bidang. Program mulia tersebut bertujuan untuk memperkaya wawasan dosen, mahasiswa, dan peneliti mengenai perkembangan terbaru dalam berbagai disiplin ilmu.
Pertemuan ilmiah yang dilakukan hendaknya menjadi forum pertukaran gagasan yang dapat mendorong kolaborasi lintas disiplin serta memperkuat jaringan akademik, baik di dalam maupun luar negeri.
Untuk kerlibatan dan inisiatif-inisiatif dalam meningkatkan kualitas riset di USK, maka perlu bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dalam menentukan tema-tema riset strategis yang sesuai dengan keunggulan lokal Aceh dan tantangan global. Program mentoring untuk peneliti muda juga diselenggarakan guna membantu dosen-dosen baru menghasilkan penelitian yang berkualitas dan relevan, serta upaya meningkatkan jumlah publikasi internasional dan hak paten dari hasil penelitian.
Untuk menjawab kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, program-program studi hendaknya disusun berdasarkan kajian mendalam mengenai prospek lapangan kerja serta kebutuhan masyarakat di era globalisasi. Dewan Profesor dapat merekomendasikan pembukaan prodi di bidang-bidang yang sedang berkembang, seperti teknologi informasi, manajemen energi, atau ilmu lingkungan.
Advokasi dalam pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih baik, juga perlu dilakukan untuk memberikan masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan akreditasi, kurikulum, serta sistem penjaminan mutu.
Selain itu, kolaborasi internasional USK dalam menjembatani kerja sama dengan universitas terkemuka di luar negeri perlu membentuk joint research, pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga program double degree. Upaya cerdas tersebut bertujuan untuk memperluas cakrawala akademik dan mempersiapkan mahasiswa untuk bersaing di pasar global.
Saatnya program-program pendidikan yang mengedepankan aspek keberlanjutan, baik dalam pengelolaan lingkungan, ekonomi, maupun sosial mendapat perhatian. Dengan berfokus pada pengembangan kebijakan kampus hijau serta riset-riset yang berhubungan dengan mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan di Aceh.
Peran penting dalam menjaga integritas akademik dan pengembangan universitas ke arah yang lebih maju, perlu dirancang agar dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta memperkuat posisi USK sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul di tingkat nasional dan internasional. Semoga dukungan ikhlas dari komunitas intelektual merupakan faktor kunci dalam pencapaian visi USK untuk menjadi universitas kelas dunia yang berdaya saing tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.