Salam
Persiraja, Harus Tetap Semangat!
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI tersebut tidak menyurutkan semangat Persiraja.
Penjatuhan atau pemberian sejumlah sanksi kepada tim Persiraja Banda Aceh oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI hendaknya tidak mengurangi semangat untuk terus berjuang di lapangan. Sebaliknya, sanksi tersebut justru bisa dijadikan pemicu untuk terus mencetak prestasi di laga berikutnya.
Penjatuhan sanksi bagi sebuah tim sepakbola adalah bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Terutama jika kesalahan tersebut dilakukan oleh para penonton, dimana aksi itu tentu saja berada di luar jangkauan manajemen atau panitia pelaksana.
Namun, jika kesalahan tersebut dilakukan oleh pihak manajemen atau bahkan pemainnya sendiri, maka kondisi itu hendaknya dijadikan pelajaran. Sehingga pada pertandingan-pertandingan berikutnya diharapkan kesalahan yang serupa tidak terulang kembali.
Memang harus diakui, sangat sulit mengendalikan amarah jika wasit tidak berlaku adil dalam sebuah pertandingan. Padahal, posisi wasit seharusnya menjunjung tinggi etika serta menunjukkan sikap profesional dalam memimpin suatu pertandingan, apalagi disaksikan oleh puluhan ribu penonton.
Namun, sikap profesional tersebut terkadang menjadi bahan mahal bagi seorang wasit. Hal ini sering kali terjadi disebabkan oleh posisi wasit yang terlibat suap, dan kasus ini sudah tidak lagi menjadi rahasia umum dalam dunia perwasitan sepakbola di Indonesia.
Sebelumnya diberitkan, Komite Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) memberikan sejumlah sanksi kepada Persiraja Banda Aceh seusai laga dengan PSPS Pekanbaru di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (13/10/2024) lalu.
Sanksi tersebut diputuskan Komdis PSSI dalam sidang yang digelar pada Kamis (17/10/2024) serta dirilis pada Senin (22/10/202) lalu.
Seperti diketahui, pertandingan Liga 2 Musim 2024-2025 antara Persiraja Banda Aceh melawan PSPS Pekanbaru berakhir imbang 1-1. Laga kedua tim tersebut berlangsung sengit dan panas.
Sejumlah keputusan wasit dalam pertandingan tersebut dinilai tidak adil, sehingga kondisi itu memancing kemarahan ofisial dan juga penonton Persiraja.
Untuk itu, Komdis PSSI menjatuhi hukuman kepada Persiraja Banda Aceh berupa empat kali pertandingan kandang tanpa penonton. Selain itu, sejumlah pengelola juga dijatuhi hukuman serta dengan jumlah yang bervariasi.
Hukuman itu diterima Laskar Rencong imbas dari sejumlah insiden yang menimpa perangkat pertandingan dalam laga lanjutan Liga Musim 2024-2025 kontra PSPS Pekanbaru, pelan lalu.
Dalam keputusan tersebut, Komdis PSSI menganggap Persiraja melakukan pelanggaran berupa gagal menjalankan tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan, yang menyebabkan terganggunya keamanan dan kenyamanan perangkat pertandingan.
Adapun bentuk pelanggaran itu yakni terjadinya penyerangan dan penganiayaan terhadap perangkat pertandingan serta terjadi pelemparan botol air minuman kemasan yang dilakukan oleh penonton Persiraja Aceh.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI tersebut tidak menyurutkan semangat Persiraja. Semakin besar tantangan yang dihadapi, maka semakin besar pula kenikmatan yang diperoleh ketika kemudian menjadi pemenang. Nah?
POJOK
KIP Aceh tetapkan tujuh orang panelis debat dalam Pilgub 2024
Di luar justru sering memunculkan debat akibat sikap anggota KIP
Ekonomi Aceh tumbuh 4,5 persen, kata Kakanwil DJPb Aceh Izharul Haq
Budaya “teumeunak” mungkin tumbuh sampai 50 % , tahu?
Seorang remaja di Pidie tikam penjual kios
Dalam politik, paling bahaya menikam dari belakang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.