Berita Banda Aceh

Gepeng Kembali Ramai di Kota Banda Aceh Pasca PON XXI

Namun ketika PON XXI Aceh sudah selesai, katanya, para Gepeng tersebut mulai ramai muncul kembali di berbagai titik Kota Banda Aceh.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/TEUKU ICHLAS ARIFIN
Spanduk berisi himbauan untuk tidak memberikan uang kepada pengemis oleh Pemko Banda Aceh yang terpasang di Jalan Jenderal Sudirman, Lamteumen, Banda Aceh, Jumat (25/10/2024). 

Laporan Teuku Ichlas Arifin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Keberadaan Gepeng (gelandangan dan pengemis) di Kota Banda Aceh kembali ramai pasca perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Marzuki mengatakan ketika dilakukan persiapan untuk PON XXI Aceh sebelumnya, pihaknya sudah membentuk tim gabungan dengan Satpol PP dan instansi terkait untuk melakukan penertiban terhadap keberadaan Gepeng di Kota Banda Aceh. Saat itu keberadaan Gepeng sudah mengalami penurunan setelah ditertibkan.

Namun ketika PON XXI Aceh sudah selesai, katanya, para Gepeng tersebut mulai ramai muncul kembali di berbagai titik Kota Banda Aceh.

“Yang menjadi persoalan sekarang adalah pasca PON, itu sudah muncul kembali. Susah kita untuk melakukan penertiban terhadap mereka karena sering berpindah-pindah tempat,” ujar Marzuki kepada Serambinews.com, Jumat (25/10/2024).

Ia juga menambahkan bahwa pasca PON XXI Aceh tercatat lebih kurang 18 orang Gepeng diamankan dalam penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP.

Kemudian para Gepeng tersebut diserahkan ke Dinas Sosial Kota Banda Aceh untuk dilakukan pembinaan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Banda Aceh di Lamjabat, serta akan dibina baik terhadap masalah mental, sosial, dan spiritual.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kebanyakan para Gepeng tersebut bukan berasal dari Kota Banda Aceh.

Baca juga: Berantas Gepeng dan Hewan Ternak Selama PON, Satpol PP & WH Aceh Besar dan Banda Aceh Teken MoU

Menurutnya, jika para gepeng tersebut berasal dari Kota Banda Aceh, maka akan lebih mudah untuk diidentifikasi dan langsung diserahkan ke masyarakat melalui Camat dan Keuchik setempat.

“Disitu sebagian besar bila kita lihat, mereka (gepeng) ini maaf berasal dari tanda kutip bukan orang Banda Aceh" katanya.

"Kalau orang Banda Aceh mudah bagi kita, kita bisa langsung menghubungi melalui Pak Camat, lalu Pak Keuchik dan dikembalikan ke masyarakat. Kalaupun mereka pengemis atau gelandangan (dari Banda Aceh), mereka di tingkat gampong juga mendapatkan bantuan. Baik PKH (Program Keluarga Harapan) dan sebagainya.” Tambahnya.

Marzuki menambahkan setelah para penyandang masalah kesejahteraan sosial tersebut dilakukan pembinaan oleh Dinas Sosial Kota Banda Aceh, mereka akan dipulangkan ke tempat asal dengan diberi tiket serta uang saku yang bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Baitul Mal.

Namun setelah dipulangkan ke tempat asal, justru mereka kembali lagi ke Kota Banda Aceh.

“Yang jadi masalahnya mereka kembali lagi,” tuturnya.

Terkait lokasi-lokasi yang disinyalir terdapat keberadaan Gepeng di Kota Banda Aceh, ia menyampaikan bahwa sulit untuk dilakukan pemetaan.

Hal ini, katanya dikarenakan para Gepeng tersebut sering berpindah-pindah tempat di berbagai titik Kota Banda Aceh, sehingga menyulitkan untuk dilakukan penertiban.

“Jadi kalau titik pemetaan khusus di Banda Aceh susah untuk dipetakan, hampir semua titik ada mereka,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Tiga Pimpinan DPRA Definitif Diambil Sumpah, Golkar Masih Menunggu

Baca juga: Artis Putri Marino Naik Ojek Online ke Rumah Denny Sumargo, Dipuji Rendah Hati dan Sederhana

Baca juga: Jembatan Buloh Seuma - Kuala Baru Putus, Anggota DPRA : Dinas PUPR Jangan Tutup Mata

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved