Cahaya Aceh

Menikmati Taman Edelweis di Puncak Burni Telong hingga Lautan Awan, Ini Persiapan dan Rute Pendakian

kehadiran Edelweis yang biasanya mulai tumbuh di ketinggian 1800 mdpl sekaligus menandakan kami hampir di puncak Burni Telong.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Yeni Hardika
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Keindahan alam dari atas puncak Burni Telong dan potret bunga edelweis yang belum mekar di ketinggian. 

Porter ini tidak hanya mengangkut barang bawaan, tetapi juga sebagai guide untuk menunjukkan jalan dan tempat-tempat menarik di gunung. 

Rute Pendakian

Dari pusat registrasi, pendaki akan berjalan dengan medan menanjak melewati kebun kopi milik warga, perjalanan memiliki estimasi waktu sekitar satu jam menuju pintu rimba. 

Pintu rimba merupakan gerbang awal pendakian yang berada dalam batas hutan antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk.

Dari pintu rimba menuju selter satu memiliki estimasi perjalanan satu jam.

Di selter ini, terdapat sumber air, banyak pendaki yang berhenti sejenak sekaligus mengambil air untuk stok selama pendakian. 

Waktu menunjukkan pukul 11.40 WIB, kami melanjutkan perjalanan menuju selter dua dengan estimasi waktu dua jam. Sementara dari selter dua ke selter tiga memakan waktu satu setengah jam lagi.

Para pendaki umumnya bermalam di selter tiga. Ada banyak lokasi tanah yang datar sehingga memudahkan pendaki membentangkan peralatan campingnya.

Saat tiba di selter tiga, kami bertemu dengan kelompok pendaki lainnya, bahkan masih ada lima kelompok lagi yang tiba saat waktu menjelang maghrib.

Keindahan bentang alam yang ditawarkan gunung Burni Telong membuat siapa yang pernah mendakinya 'jatuh cinta'.

Seorang pendaki asal Banda Aceh, M Fiqram (24) mengaku pendakian ini merupakan kali keempat pendakian dirinya ke puncak Burni Telong.

Baca juga: Pasi Bakelok Jadi Destinasi Wisata Favorit di Kepulauan Banyak Aceh Singkil

Bukan tanpa alasan, gunung Burni Telong tidak hanya memberikan rasa ketenangan tetapi juga sebagai wadah menyalurkan hobinya yang suka mendaki sejak delapan tahun lalu.

"Karena memang hobi sejak lama mendaki gunung, jadi yang paling dekat dan salah stau gunung yang bagus di Aceh adalah Burni Telong, jadi kenapa tidak untuk mendaki lagi," katanya saat ditemui di Burni Telong. 

Bermalam di Shelter 3

Suara serangga saling bersahutan, hari semakin gelap, pun suhu semakin dingin.

Jaket yang kami kenakan rasanya masih kurang memberikan rasa hangat.

Seperti aktivitas para pendaki lainnya saat berada di perkemahan, kami mulai menghidupkan api unggun, makan malam, menjalin kebersamaan, meminum secangkir kopi hangat, tertawa bahagia, bahkan bermain games seru-seruan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved