Menuju Pilkada Aceh 2024

Teungku Dayah Apresiasi Syech Fadhil yang Akan Libatkan Semua Dinas Jalankan Syariat Islam

Maqashid Syari'ah menuntut keterlibatan semua pihak dalam menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta masyarakat.

Editor: IKL
Serambinews.com
Menuju Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Kabupaten Bireuen. 

SERAMBINEWS.COM - Pernyataan calon wakil gubernur Aceh nomor urut 1, HM Fadhil Rahmi terkait pelibatan semua dinas untuk menjalankan syariat Islam mendapat apresiasi dari teungku dayah Aceh.

Cawagub yang akrab disapa Syech Fadhil ini menyampaikan pernyataan tersebut dalam debat publik yang berlangsung Jumat 25/10/2024) tadi malam, di Hotel Amel, Banda Aceh.

Aktivis dayah Aceh, Tgk Muhammad Zikri, menilai komitmen Syech Fadhil sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Maqashid Syari'ah. Apalagi, Syaikh Fadhil juga komit akan meningkatkan anggaran untuk Syari'at Islam.

"Karena itu, pemikiran dan program semacam ini mesti diapresiasi dan didukung," kata , kata Tgk Muhammad Zikri.

Dalam debat tadi malam, Syech Fadhil menegaskan bahwa Syari'at Islam tidak dapat dianggap sebagai tanggung jawab eksklusif dari satu atau dua dinas, seperti Dinas Syari'at Islam dan Dinas Dayah. 

Tapi harus menjadi perhatian serius dan menjadi program semua dinas.

"Sudah betul sekali pandangan semacam itu, karena pelaksanaan Syari'at Islam harus menyentuh setiap aspek pemerintahan dan melibatkan semua stakeholder,"

"Agar nilai-nilai Syari'at Islam dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan publik secara holistik,"

"Pandangan ini mengindikasikan kesadaran bahwa penegakan Syari'at Islam memerlukan kerja sama lintas sektor yang kuat," ujar Tgk Muhammad Zikri yang merupakan Teungku senior di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Kabupaten Bireuen ini.

Baca juga: Resmi Dikukuhkan, Laskar Inong Aceh Siap Menangkan Om Bus–Syech Fadhil di Pilgub 2024

Baca juga: Persiraja vs PSMS, Lantak Laju Berharap Tuah Lampineung

Tgk Muhammad Zikri menambahkan bahwa selama ini pelaksanaan Syari'at Islam seringkali terhambat oleh pemahaman yang keliru di kalangan pejabat, yang menganggap bahwa tugas ini hanyalah milik dinas tertentu dan ulama. 

Hal ini membuat penerapan Syari'at Islam di Aceh menjadi tidak maksimal. 

"Kita harus mengubah pola pikir ini, karena Maqashid Syari'ah menuntut keterlibatan semua pihak dalam menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta masyarakat," tegasnya.

Contoh nyata dari kurangnya keterlibatan ini terlihat pada peran Dinas Pendidikan Aceh, yang sampai saat ini belum optimal dalam mensosialisasikan nilai-nilai Syari'at Islam dalam kurikulum pendidikan di sekolah. 

"Jika kita tidak mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kurikulum, generasi muda Aceh akan kehilangan pemahaman yang mendalam tentang Syari'at Islam," ungkapnya.

Menurut Tgk Muhammad Zikri, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam sangat penting untuk membentuk karakter dan akhlak generasi penerus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved