Kajian Islam

Buya Yahya Ingatkan Jangan Terima Uang dari Calon Kepala Daerah saat Pilkada, Sudah Terlanjur? Tobat

Buya Yahya mengingatkan warga sebaiknya menolak uang yang diberikan oleh pasangan calon kepala daerah atau timsesnya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya mengingatkan warga sebaiknya menolak uang yang diberikan oleh pasangan calon kepala daerah atau timsesnya. 

Buya Yahya mengingatkan warga sebaiknya menolak uang yang diberikan oleh pasangan calon kepala daerah atau timsesnya. 

SERAMBINEWS.COM - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak di Indonesia, Dai Kondang Tanah Air, Buya Yahya, pun memberikan nasihatnya. 

Buya Yahya mengingatkan warga sebaiknya menolak uang yang diberikan oleh pasangan calon kepala daerah atau timsesnya. 

Pasalnya, kata Buya Yahya, dengan menerima uang tersebut bisa berarti mendukung calon tersebut untuk melakukan perbuatan yang mungkin merusak tatanan negara. 

Misalnya korupsi, demi menggantikan uang yang telah dikeluarkan selama kampanye. 

Selain itu, menerima uang dapat membuat hati terbeli sehingga memilih bukan karena pilihan hati.

Jika sudah terlanjur menerima dan menggunakan uangnya, Buya Yahya menyarankan bertaubat dengan tidak memilih calon tersebut saat pemilihan nanti. 

Baca juga: Buya Yahya Tegaskan Tunda Bayar Utang, Padahal Sudah Mampu, Itu Tergolong Dosa Besar, Takkan Berkah

 

Buya Yahya juga menegaskan bahwa jika seseorang tetap memilih calon yang memberi uang, maka ia melakukan dua kesalahan. 

Pertama membantu merusak moral calon tersebut. 

Kedua merusak tatanan negara yang seharusnya jujur.

Buya Yahya menyampaikan hal ini melalui kanal YouTube Al Bahjah TV. 

Buya Yahya mengatakan, jika ada calon Bupati yang memberikan amplop kepada anda, sebaiknya jangan diterima.

"Kalau ada Bupati calon Bupati memberikan amplop kepada anda jangan diterima," kata Buya Yahya dikutip Serambinews.com, Sabtu (19/10/2024).

Baca juga: Buya Yahya Ingatkan Jangan Ucap Kalimat Ini kepada Pasangan, Bisa Menyakiti Hati, Suudzan pada Allah

 

Larangan menerima uang dari paslon bukan tanpa alasan, menurut Buya, apabila anda menerima uang tersebut, itu artinya anda juga ikut serta mengundang dia untuk berbuat jahat kelak apabila dia terpilih menjadi kepala daerah.

Dalam hal ini dikhawatirkan dia mengambil uang negara, dimana uang tersebut digunakan untuk menggantikan uang yang pernah dibagi-bagikannya kepada masyarakat pada masa kampanye.

"Kasihan dia nanti, kalau dia terpilih jadi Bupati, itu mengundang dia berbuat jahat, karena duitnya harus dibayar lagi sama dia, tentu dari mana dia dapat duit?," lanjut Buya Yahya.

Maka dalam praktik bagi-bagi uang yang dilakukan calon kepala daerah sebaiknya masyarakat cerdas dan tidak mau menerimanya. 

Apabila anda menerima uang tersebut, dikhawatirkan hati anda pasti akan terbeli dan terpaksa memilih dia bukan mengikuti kata hati.

"Kalau terima amplopnya, itu takut hati anda terbeli dari Anda khianat, seharusnya tidak Anda pilih jadi memilih gara-gara ngasih duit jadinya anda pilih dia. Jangan diterima di saat diberi," tegasnya. 

Baca juga: Bagaimana Hukum Mengebiri Orang yang Suka Berzina? Begini Penjelasan Lengkap Buya Yahya

 

Lantas bagaimana jika anda sudah terlanjur menerima dan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari?

Terkait hal ini, Buya Yahya menganjurkan anda untuk segera bertaubat.

Adapun taubat yang dimaksud adalah dengan cara anda tidak memilih orang yang memberi anda uang pada saat masa pencoblosan nanti.

"Anda yang sudah terima dan uangnya sudah dipakai, maka anda harus taubat. Cara taubatnya adalah jangan anda pilih dia, jangan dipilih yang ngasih duit itu, selesai sudah," timpalnya.

Lanjut Buya, seandainya anda tetap memilih orang yang telah memberi anda uang, maka anda melakukan dua kesalahan.

Kesalahan pertama adalah anda ikut serta merusak dia, dan kedua kesalahan hati anda dalam memilih orang yang telah membeli suara anda, artinya anda ikut serta dalam merusak tatanan negara. 

Baca juga: Wanita Wajib Tahu untuk Keharmonisan Rumah Tangga, Buya Yahya Sebut 5 Sikap Istri yang Disukai Suami

"Anda kalau pilih dia nggak taubat maka dua kali kesalahan anda, pertama kesalahan rusak dia dan kedua adalah memilih orang yang membeli, itu mau rusak tatanan kalau bayar-bayar semacam itu, serangan fajar dan merusak hati semuanya.

Kalau ada yang beri kepada anda, tolak! Kalau terlanjur terima atau enggak enak nolaknya, cukup jangan pilih dia, beres, wallahualam," pungkas Buya Yahya

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved