Kajian Islam
Ditanya Manakah yang Benar, Mapan Dulu atau Nikah Dulu? Ini Solusinya Sesuai Syariat Kata Buya Yahya
Jika dihadapkan pada pertanyaan mapan dulu atau nikah dulu, maka hal yang pertama harus dipilih adalah pilihlah untuk takut kepada Allah.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Menikah merupakan salah satu ibadah untuk menyempurnakan agama.
Ketika telah memasuki usia remaja menuju dewasa maka dihadapkan pada situasi di mana akan melanjutkan ke fase kehidupan berikutnya, yakni menikah.
Namun demikian, tak jarang seseorang mengalami masa dilematis antara mapan dulu atau menikah dulu.
Di sisi lain bahkan ada seseorang yang sedang meniti karir atau bahkan melanjutkan pendidikan, namun muncul sebuah keingainan untuk menikah tapi di sisi lain dia belum matang secara finansial.
Lantas, bagaimana seharusnya sikap yang benar dalam menghadapi masalah ini?
Bagaimanakah Islam memberikan panduan atas hal tersebut? Berikut penjelasannya pendakwah Buya Yahya.
Baca juga: Ini Nasihat Buya Yahya Menjaga Rahasia Kekurangan Pasangan Demi Harmoni Rumah Tangga
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya yang juga pendiri pondok pesantren LPD Al Bahjah Cirebon itu memberi penjelasan terkait mapan dulu atau nikah dulu.
Jika dihadapkan pada pertanyaan mapan dulu atau nikah dulu, maka hal yang pertama harus dipilih adalah pilihlah untuk takut kepada Allah.
"Pertama memilihlah untuk takut kepada Allah," kata Buya Yahya, dikutip Rabu (30/10/2024).
Sambung Buya, anda boleh saja meniti karir dulu, tapi lakukan itu semata-mata untuk mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah.
Dalam meniti karir, pastikan pula apakah anda tergolong orang yang dapat mengurus urusan syahwat pribadi, artinya gejolak syahwat tersebut mampu anda kontrol, tidak menggebu-gebu dan mampu anda menepisnya ketika syahwat itu datang.
Jika anda dalam meniti karir mampu mengontrol syahwat, dalam hal ini anda boleh meniti karir lebih dahulu baru nanti setelah itu menikah atau mempersiapkan dengan matang baru menikah.
Baca juga: Buya Yahya Ajar Cara Mandi Wajib yang Sah, Sempurna, Jangan Sembarang Niat Jika Kondisi tak Berhadas
"Jadi Anda boleh meniti karir Anda jika syahwat Anda aman tentram, aman tidak terganggu, jadi normal, Anda nggak keganggu, apapun hidup anda damai gejolak syahwat tidak ramai tidak dahsyat, biasa saja, sesaat datang tapi cepat hilang dan dia mudah menepisnya maka bisa saja dia meniti karir lebih dahulu baru nanti setelah itu menikah," kata Buya Yahya.
Namun sebaliknya, jika anda tergolong orang yang tidak sabar dan merasa gejolak syahwat anda begitu besar, maka dalam kasus seperti ini seharusnya pernikahan disegerakan.
"Tapi jika anda tergolong orang yang tidak sabar atau terlalu kuat gejolak syahwatnya, maka di saat seperti itu bisa saja pernikahan segera dilaksanakan," sambung Buya.
Sembuhkan Was-was Najis dengan Cara Ini, Diungkap Buya Yahya Islam Itu Mudah |
![]() |
---|
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Siapa yang Jadi Wali Nikah Jika Ayah Sudah Tiada? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.