Berita Subulussalam
Elemen Sipil Temui Pj Wali Kota Minta Setop Parkir Berbayar di Subulussalam, Ini Alasannya
Surat tersebut diserahkan langsung Edi Sahputra Bako yang juga Ketua KNPI Kota Subulussalam kepada Pj Wali Kota Subulussalam, Azhari.
Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Penerapan parkir berbayar di Kota Subulussalam yang berlangsung setahun terakhir mendapat penolakan dari masyarakat dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pasalnya, keberadaan perkir tersebut dinilai sangat membebani masyarakat di tengah ekonomi yang saat ini dalam keadaan kurang baik, hingga menghambat laju UMKM di sana.
Atas kondisi ini, sejumlah elemen sipil yang terdiri dari organisasi masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mendatangi Pejabat (Pj) Wali Kota Subulussalam, H Azhari, SAg, MSi.
"Kami sudah menemui Pak Wali Kota guna menyampaikan keluhan masyarakat dan pedagang UMKM terkait parkir berbayar di Kota Subulussalam," kata Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam, Edy Saputra Bako, SSos kepada Serambinews.com, Jumat (1/11/2024).
Edy mengatakan, mereka sudah menyerahkan surat tentang penolakan parkir berbayar di Kota Subulussalam.
Surat tersebut diserahkan langsung Edi Sahputra Bako yang juga Ketua KNPI Kota Subulussalam kepada Pj Wali Kota Subulussalam, Azhari.
Penyerahan surat penolakan parkir berbayar turut didampingi pengurus KNPI, Kaya Alim Bako, Ahmad Rambe Ketua Ormas Laki, dan Hasan Gurinci, Ketua LP Tipikor.
"Kedatangan kami menyampaikan keluhan masyarakat," kata Edi seraya mengatakan di sana hadir Kadis Perhubungan, serta Kasatpol PP dan WH Kota Subulussalam.
Edi mengaku mereka mewakili beberapa lembaga menyampaikan secara lisan dan tertulis tentang keberatan masyarakat terhadap parkir berbayar tersebut.
Hal ini mengingat lemah dan lesunya ekonomi masyarakat saat ini yang tentu saja menjadi beban yang terasa bagi masyarakat, baik pembeli maupun para pedagang UMKM.
Kecuali itu, penolakan parkir berbayar juga lantaran para petugas parkir tidak tertib. “Seakan-akan mereka ada di mana-mana dan berpindah-pindah lokasi sesuka hati mengutip parkir, sehingga membuat keresahan bagi orang banyak,” tukasnya.
Kepada Pj Wali Kota, Edi menegaskan, bahwa untuk peningkatan PAD yang diharapkan tidaklah terlalu berpengaruh dalam hal parkir berbayar ini.
"Karena sampai hari ini, kami telah konfirmasi ke pihak Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam hal ini bagian pendapatan bahwa pendapatan yang baru disetor ke kas daerah sampai hari ini, baru sekitar Rp 20 juta," terang Edi.
Angka Rp 20 juta itu, menurut Edi, masih jauh dari nilai kontrak yang disepakati. “Artinya, pihak pengelola belum memenuhi janjinya sesuai kontrak yaitu Rp 60.000.000,” tandas dia.
Investor China Tertarik Paparan HRB di Surabaya, Siap Turun Berinvestasi ke Kota Subulusalam |
![]() |
---|
Rawan Kecelakaan, Jalur Singgersing Subulussalam Butuh Penanganan Serius Pemerintah |
![]() |
---|
Pos AHASS TEFA Diresmikan di SMKN 1 Simpang Kiri Subulussalam |
![]() |
---|
Kepala Dinas PUPR Kota Subulussalam Mengundurkan Diri, Alasan Faktor Usia dan Kesehatan |
![]() |
---|
Dokumen Andalalin Wajib Diurus, Dishub Subulussalam Akan Panggil Vendor Pengangkutan CPO PT BDA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.