Perang Israel vs Lebanon

WHO Desak Stop Serangan Israel Atas Fasilitas Kesehatan di Lebanon, Internasional Harus Turun Tangan

WHO mendesak semua pihak dalam konflik itu untuk stop atau hentikan serangan terhadap fasilitas kesehatan dan melindungi tenaga medis.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/AFP
Foto selebaran WHO ini menunjukkan konvoi ambulans selama misi mengevakuasi pasien dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada 18 Februari 2024. 

WHO mendesak semua pihak dalam konflik itu untuk stop atau hentikan serangan terhadap fasilitas kesehatan dan melindungi tenaga medis. 

SERAMBINEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Jumat, 1 November 2024, menerbitkan peringatan keras terhadap serangan Israel yang berulang kali menargetkan fasilitas kesehatan di Lebanon. 

WHO menegaskan tindakan zionis Israel itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

Sejauh ini, 132 tenaga kesehatan dilaporkan tewas dalam konflik tersebut, menambah beban pada sistem kesehatan Lebanon yang sudah rapuh akibat krisis ekonomi dan ancaman wabah penyakit seperti kolera. 

WHO mendesak semua pihak dalam konflik itu untuk stop atau hentikan serangan terhadap fasilitas kesehatan dan melindungi tenaga medis. 

Kemudian menyoroti risiko semakin dalamnya krisis kemanusiaan jika tindakan ini terus berlangsung.

Demikian antara lain disampaikan Juru Bicara WHO, Margaret Harris, Jumat (1/11/2024). 

Baca juga: VIDEO Kepala Staf Militer Israel Nyaris Pindah Dunia Ditangan Al-Qassam

Ia juga sangat menyesalkan atas terbunuhnya 132 tenaga kesehatan Lebanon atas kebiadaban Israel dalam peperangan ini. 

 “Mereka pergi bekerja setiap hari untuk menyelamatkan nyawa, bukan untuk kehilangan nyawa mereka. 

Namun, mereka telah terjebak dalam konflik di mana tampaknya tidak ada kepedulian terhadap penyerangan fasilitas kesehatan,” ujar Harris dikutip dari Al Jazeera dari Hong Kong.

Ia menegaskan bahwa menurut hukum kemanusiaan internasional, fasilitas kesehatan bukanlah sasaran yang sah dalam perang.

Kementerian Kesehatan Umum Lebanon melaporkan angka korban dari kalangan tenaga kesehatan yang lebih tinggi. 

Hal ini mengingat banyak dari mereka terbunuh atau terluka saat berada di rumah atau dalam perjalanan menuju dan pulang dari tempat kerja.

Baca juga: VIDEO - Terungkap, Israel Habisi Warga Sipil di Lebanon Berdalih Perangi Hizbullah

Situasi ini semakin memperburuk keadaan sistem kesehatan Lebanon yang sebelumnya sudah rapuh dan kekurangan tenaga akibat tekanan ekonomi berkepanjangan.

“Sistem kesehatan ini bahkan tidak mampu kehilangan satu tenaga kesehatan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved