Breaking News

Menuju Pilkada Aceh 2024

Ancaman Bunuh terhadap Relawan Bustami Harus Disikapi Serius, tak Ada Harga Nyawa Sebanding Pilkada

Ancaman pembunuhan terhadap relawan Bustami di Aceh Tamiang harus disikapi serius. Tidak ada harga nyawa sebanding dengan Pilkada.

Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Aulianda Wafisa, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh. 

SERAMBINEWS.COM - Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh, Aulianda Wafisa, meminta kepolisian mengusut tuntas sekaligus mengambil langkah mitigasi atau pencegahan terhadap ancaman pembunuhan yang dialami oleh relawan Bustami di Aceh Tamiang.  

"Ancaman pembunuhan terhadap relawan Bustami di Aceh Tamiang harus disikapi serius. Tidak ada harga nyawa sebanding dengan Pilkada," kata Aulianda Wafisa, Selasa (12/11/2024).

Aulianda menilai, meskipun ancaman tersebut muncul di tengah suhu politik Pilkada, penting agar kasus ini tidak dianggap sekadar sebagai efek samping dari dinamika politik.

"Jangan hanya dianggap sebagai bagian dari moment Pilkada, sehingga penanganannya tidak komprehensif,” ujarnya.

Selain itu, menurut Aulianda, dalam praktik-praktik kekerasan seperti ini di masa Pilkada, justru yang dirugikan adalah orang yang diancam itu sendiri.

Oleh karena itu, Aulianda mengatakan terkait ancaman pembunuhan yang dialami oleh relawan Bustami di Aceh Tamiang, jangan berkaitan langsung dengan elektabilitas pilkada.

Namun demikian, menurutnya, yang namanya tindak pidana itu harus disikapi meskipun tanpa ada momen politik seperti ini.

"Saya tidak mau masuk urusan elektabilitas, tapi sebaiknya pesta demokrasi ini tidak dijalani praktek-praktek seperti itu," ujarnya.

Aulianda juga menyebutkan ancaman pembunuhan tersebut justru mencederai pesta demokrasi di Aceh.

Baca juga: Koalisi NGO HAM Minta Polisi Serius Usut Kasus Teror Pilkada, jangan Sampai Ada Kesan Pembiaran

Baca juga: Tiyong Geram Sekretaris RKB Aceh Tamiang Diancam Bunuh, Minta Polisi Segera Mengusut

Meskipun berbeda dukungan, kata Aulianda, berbeda pendapat dan berbeda pilihan itu hal yang wajar dalam demokrasi sehingga tidak harus sampai praktek atau tindakan yang mengarah ke arah kekerasan.

"Secara lebih luas yang dirugikan dalam situasi ini adalah kita semua selaku orang Aceh, karena demokrasi kita justru terancam dengan praktek kekerasan seperti ini, terlepas mendukung pasangan mana," ucapnya.

Untuk itu, Aulianda juga mengajak semua pihak untuk menjaga jalannya Pilkada yang damai, tenang, dan penuh kegembiraan dengan mengedepankan praktik politik yang bersih dan bebas kekerasan.

"Kita jangan sampai lupa bahwa yang namanya pesta demokrasi ini untuk membawa Aceh ke depan yang lebih maju," pungkasnya. 

Seperti diketahui, Sekretaris RKB Aceh Tamiang, Safuan, mengalami ancaman pembunuhan pada Minggu (10/11/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Insiden itu terjadi saat Safuan berada di warung kopi R2J di Karangbaru, Aceh Tamiang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved