Makanan untuk Mengatasi Lelah & Tak Bertenaga ala dr Zaidul Akbar: Makanan Perkasa Pria-Wanita 

Dianjurkan dr Zaidul Akbar, sebaiknya konsumsi makanan ini secara rutin selama kurang lebih 14 hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Adapun cara mengolahnya adalah, rebus telur dengan api kecil sampai matang.

Setelah masak, konsumsi telur beserta kuningnya.

Baca juga: Resep Bikin Kulit Wajah Glowing Tanpa Skincare Ala dr Zaidul Akbar, Syaratnya Cuma Dua

"Telurnya ya rebus pake api kecil aja, setengah matang boleh, mau mateng boleh, tp api kecil, dimakannya semua, jng putihnya aja," pungkasnya.

Rahasia dr Zaidul Akbar Makan Mie Istan Tetap Sehat, Caranya Dicampur Ini saat Dimasak

Dibalik rasanya yang lezat, mengonsumsi mie instan ternyata tidak baik untuk kesehatan karena punya dampak buruk apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Banyak ahli kesehatan menganjurkan agar mengurangi konsumsi mie instan demi menjaga kesehatan. Namun ternyata dr Zaidul Akbar juga mengonsumsi mie instan, lho.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, , dr Zaidul Akbar mengungkap ada cara tertentu dalam mengolah mie instan sehingga menyehatkan tubuh. 

Lantas, apa yang membedakan mie instan yang dimakan oleh dr Zaidul Akbar agar tetap sehat?

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu mengatakan, ia tetap makan mie instan.

"Saya makan kalau pas pengen tapi kalau saya sudah makan mie yang jelas saya punya mie sendiri ya," ujarnya.

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar mempunyai teknik tertentu dalam memasak mie instan.

Adapun cara tersebut adalah dengan memperbanyak bumbu alami dan sayur-sayuran di dalamnya, seperti daun bawang, bawang putih, cabai, sawi hingga pakcoy.

"Kalau saya makan mie itu, bawang bombaynya satu satu biji, daun bawangnya dua, bawang putihnya biasa satu siung sama saya kasih cabai sama saya kasih ada kayak sawi atau pokcoy gitu," sambungnya.

Saat mengonsumsinya, dr Zaidul Akbar lebih mendahulukan sayurannya terlebih dulu kemudian makan mienya, sehingga saat makan mienya menjadi lebih sedikit karena sudah terasa kenyang.

Ia kemudian menyebut sajian mie itu adalah sayur yang ada mienya bukan mie yang ada sayurnya.