Konflik Palestina vs Israel

Houthi Yaman Serangan Kapal Induk dan 2 Kapal Perusak AS, Berlangsung 8 Jam: Pakai 8 UAV dan 8 Rudal

Serangan itu menargetkan kapal induk USS Abraham Lincoln dan dua kapal perusak yang beroperasi di Laut Merah dan Laut Arab.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOTO US NAVY
(Foto Ilustrasi) Nimitz Carrier Strike Group yang terdiri atas kapal induk USS Nimitz (CVN 68), kapal penjelajah rudal berpemandu kelas Ticonderoga, USS Princeton (CG 59), kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke USS Sterett (DDG 104 ), dan USS Ralph Johnson (DDG 114), bersama kapal Angkatan Laut India Rana, Sahyardi, Shivalik, dan Kamorta uap, berada di Samudra Hindia, Senin (20/7/2020). 

Hizbullah, untuk pertama kalinya, menyerang pangkalan angkatan udara utama Israel dengan rentetan roket yang signifikan sebagai bagian dari pembalasan terhadap kekejaman rezim tersebut.

Serangan itu diumumkan Hizbullah pada Selasa (12/11/2024) bahwa mereka menargetkan pangkalan HaHotrim, fasilitas utama angkatan udara Israel yang menampung peralatan, formasi transportasi, dan pabrik mesin.

Pangkalan itu terletak di selatan kota Haifa yang diduduki, sekitar 40 kilometer dari perbatasan Lebanon-Palestina.

Hizbullah menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari rangkaian operasi Khaybar, yang ditujukan pada pangkalan intelijen sensitif rezim dan lokasi strategis lainnya.

Selain operasi ini, Hizbullah meluncurkan segerombolan pesawat tak berawak serbu ke pusat komando Brigade Ramim di barak Hunin dan berhasil menyerang sasaran dengan tepat.

Kelompok tersebut juga menargetkan pangkalan logistik Divisi ke-146 yang terletak di utara desa Sheikh Dannun, timur Nahariya.

Pejuang perlawanan selanjutnya menyerang pangkalan Shraga di utara kota Akka yang diduduki dengan serangan rudal.

Pangkalan udara Tel Nof milik rezim tersebut, di sebelah selatan Tel Aviv, juga menjadi sasaran Hizbullah sebagai bagian dari operasi ini.

Media Israel melaporkan bahwa sedikitnya dua pemukim bersenjata tewas di Nahariya, dan beberapa lainnya terluka.

Serangan-serangan ini merupakan respons terhadap meningkatnya agresi mematikan rezim Israel terhadap Lebanon, yang telah mengakibatkan lebih dari 3.000 korban jiwa di pihak Lebanon sejak permusuhan dimulai pada Oktober 2023.

Sejak Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dibunuh pada bulan September, Hizbullah telah mengintensifkan serangan balasannya.

Kelompok tersebut telah berkomitmen untuk melanjutkan serangannya hingga genosida di Gaza berhenti, pengepungan dicabut, dan permusuhan terhadap Lebanon berakhir.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved