Opini

Merdeka Atau Dikandangkan Lagi?

Pergantian menteri memang tidak selalu membawa perubahan dramatis. Tapi kalau sudah bicara kurikulum, Indonesia selalu punya drama baru.

Editor: mufti
IST
Feri Irawan SSi MPd, Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb dan Ketua IGI Daerah Bireuen 

Perubahan kurikulum akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai hal, misalnya dari sisi perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian dan evaluasi. Perubahan kurikulum dilakukan pada dasarnya dalam rangka memperbaiki kekurangan-kekurangan yang selama ini terjadi dalam pelaksanaan kurikulum itu, selain itu tentunya dalam memenuhi tuntutan perubahan zaman. perubahan kurikulum akan banyak membawa pengaruh pada satuan pendidikan terutama pada elemen penting di sekolah yaitu guru. Pertanyaannya adalah mengapa guru? Karena gurulah yang akan melaksanakan implementasi tersebut.

Jejak kurikulum

Sejak 1947, Indonesia tercatat telah berganti kurikulum setidaknya sebanyak 10 kali. Pergantian kurikulum di Indonesia tercatat mulai tahun 1947 dengan nama “Rencana Pembelajaran” yang kemudian berganti menjadi “Rencana Pembelajaran Terurai” pada 1953. Kemudian berganti lagi menjadi kurikulum “Rencana Pendidikan” pada 1964 dan selanjutnya “Kurikulum 1968”. Pergantian selanjutnya secara berturut-turut adalah “Kurikulum 1975”, “Kurikulum 1984”, “Kurikulum 1999”, “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)” 2004, “KTSP 2006”, “Kurikulum 2013”, sebelum akhirnya kembali lagi pada “KTSP 2006”, hingga sekarang Kurikulum Merdeka.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved