Menuju Pilkada Aceh 2024

Momen Haru Ketika Mata UAS Berkaca-kaca Bertemu Syech Fadhil

Langkah UAS tiba tiba terhenti saat melihat sosok berpeci 'Alam Peudeung' di hadapannya. Ia kemudian memeluk sosok tersebut dengan erat.

Editor: IKL
Serambinews.com
Ustaz Abdul Somad (UAS) dan calon wakil gubernur Aceh nomor urut 1, Syech Fadhil Rahmi, berpelukan saat bertemu di Bandara Kualanamu Sumatera Utara, Jumat (15/11/2024). 

RUANG kedatangan VIP di Bandara Kualanamu Sumatera Utara tiba-tiba riuh. Kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) mendapat sambutan hangat dari warga yang hadir di sana. 

Ada tim UAS Sumatera Utara dan beberapa sahabat UAS dari Aceh.

UAS baru saja tiba sekitar pukul 14.43 WIB, Jumat (15/11/2024). Pesawat Super Air yang ditumpanginya mengalami keterlambatan beberapa jam lamanya. 

Harusnya, sesuai jadwal, UAS dan tim tiba sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung menuju Subulussalam.

Langkah UAS tiba tiba terhenti saat melihat sosok berpeci 'Alam Peudeung' di hadapannya.

Ia kemudian memeluk sosok tersebut dengan erat.

"Apa kabar Ustaz Fadhil," ujar UAS. 

Baca juga: Asriadin Ditemukan Tewas di Kebun Warga, Tubuhnya Dalam Kondisi Dililit Ular Piton

Baca juga: VIDEO - Polres Langsa Tangkap Pria Bersenpi Rakitan Bawa Ganja 58 Kg

Dari arah depan, mata UAS terlihat berkaca-kaca.

Ustadz Fadhil membalas sentuhan UAS dengan pelukan yang sama.

Keduanya kemudian saling bisik. UAS beberapa kali mengangguk dan juga membisik sesuatu ke telinga Syech Fadhil. 

Momen ini berlangsung hingga beberapa menit.

Pemandangan ini membuat seisi ruangan terdiam. Ada suasana haru yang terasa saat kedua sahabat ini bertemu.

UAS kemudian menarik tangan Syech Fadhil untuk mengikuti langkahnya di sisi kiri. 

Sementara Nazaruddin Yahya, Koordinator UAS Aceh yang juga Ketua Gemira Aceh dan Muhammad Riza, sahabat UAS lainnya dari Aceh, mengekor dari arah belakang. 

Hadir juga Teuku Amru, sahabat seangkatan UAS di Al Azhar Mesir di sana. 

Satu per satu jamaah berebut salam dengan UAS dan Syech Fadhil. 

UAS juga mengajak Syech Fadhil untuk makan siang bersama di salah satu warung makan dekat Bandara Kualanamu. 

Di momen tadi, Syech Fadhil duduk di sisi kanan UAS. 

Wajah keduanya terlihat serius saat kembali saling bisik. Mata UAS saat itu kembali terlihat berkaca-kaca.

UAS mencoba tersenyum saat beberapa sahabatnya lain bergabung.

Ia juga menanyakan kabar satu per satu sahabatnya yang hadir di sana. 

Baca juga: VIDEO - Mobil Timses Cabup-Cawabup di Pidie Ditembak

Baca juga: VIDEO - Suporter Prancis Cemooh Lagu Kebangsaan Israel, Kericuhan Pecah di Paris

Saat ada jawaban yang lucu, kemudian mereka tertawa bersama-sama. 

Momen ini hanya berlangsung hingga 30 menit lamanya.

UAS kemudian minta izin untuk melanjutkan perjalanan ke Subulussalam. 

UAS harusnya memiliki agenda pada pukul 16.30 WIB di Subulussalam.

Tetapi karena keterlambatan pesawat, jadwal tadi terpaksa dicancel.

Sedangkan Syech Fadhil, mengaku pertemuannya dengan UAS lebih ke rutinitas pada setiap kehadiran sahabatnya ke Aceh.

“Kita tidak bahas yang ringan-ringan aja. Inilah silaturahmi antar sahabat,"

"Masalah pilihan politik. Saya menghargai sikap netral Tuan Guru di pilkada Aceh,” ujar Syech Fadhil.

Baca juga: Hotel di Italia Tolak Warga Israel Menginap, Tak Ingin ‘Dikotori’ oleh Pelaku Genosida

Baca juga: Bersama Tersangka Ganja dari Binjai, Polres Langsa Sita Sepucuk Senpi Rakitan

Sebagaimana yang perlu diketahui, UAS menyatakan netral di pilkada tingkat Provinsi Aceh.

PIlkada kali ini hanya diisi dua kontestan, yakni Muzakir Manaf berpasangan dengan Fadhlullah atau Dek Fadh, Ketua Gerindra Aceh.

Sementara Bustami Hamzah awalnya berpasangan Tu Sop, salah satu ulama kharismatik Aceh yang dikagumi oleh UAS.

Keputusan netral UAS diambil karena UAS tak ingin menyakiti hati Tu Sop. 

Sementara di sisi lain, Nazaruddin Yahya, Koordinator UAS Aceh yang ditunjuk sebagai pengganti Syech Fadhil, terjun ke politik sebagai Ketua Gemira Aceh, sayap Partai Gerindra Aceh.

Namun dalam perjalanan waktu, Tu Sop meninggal dunia. Hal ini membuat UAS berduka. 

Kondisi kian rumit saat para ulama Aceh menunjuk Syech Fadhil sebagai pengganti almarhum Tu Sop sebagai Cawagub Bustami Hamzah.

Baca juga: Warga Samadua Aceh Selatan Ditemukan Tewas Gantung Diri dalam Kios, Diduga Depresi

Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Buya Yahya Ingatkan Umat Muslim Tidak Terima Money Politik Uang Serangan Fajar

Kebiasaan UAS, setiap tabligh akbarnya di Aceh, selalu didampingi oleh Syech Fadhil. 

Namun untuk kali ini, kondisi tersebut tak bisa diwujudkan. 

Hal ini karena, beberapa panggung tabligh akbar di Aceh diagendakan oleh paslon calon bupati dan wali kota yang diusung oleh partai berbeda dengan partai pengusung Syech Fadhil.

Mungkin hal inilah yang membuat mata UAS dan Syech Fadhil berkaca-kaca saat bertemu. 

“Saya doakan sahabat Ustaz Fadhil dan tim di seluruh Aceh, sukses dunia akhirat,” katanya sebelum berpisah.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved