Berita Aceh Timur

Aspermigas Dorong Subsidi Jaringan Gas Rumah Tangga untuk Daerah Penghasil Migas di Aceh

“Gas alam yang dihasilkan di Aceh seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.Daripada terus mengimpor LPG, lebih baik kita bangun ...

|
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak Nasional (Aspermigas), Elan Biantoro, 

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk membangun infrastruktur jargas di Aceh.

“Ini bukan hanya soal penghematan anggaran negara, tapi juga pemanfaatan sumber daya alam secara optimal untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.(*)


 
 
 
 
 

Aspermigas Dorong Subsidi Jaringan Gas Rumah Tangga untuk Daerah Penghasil Migas di Aceh

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak Nasional (Aspermigas), Elan Biantoro, mengusulkan agar daerah penghasil migas di Aceh mendapatkan subsidi untuk pembangunan jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga.

Hal ini ia sampaikan dalam acara “Peran Strategis Industri Hulu Migas bagi Perekonomian Nasional” di Medan.

Elan menyoroti ketergantungan Indonesia pada gas LPG yang sebagian besar berasal dari impor. “Saat ini, kebutuhan LPG domestik hanya dapat dipenuhi sepertiga dari produksi dalam negeri. Sisanya, sekitar dua pertiga, harus diimpor. Kondisi ini tentu membebani keuangan negara, terutama karena LPG untuk masyarakat berpenghasilan rendah masih disubsidi pemerintah,” jelasnya, Senin (18/11/2024).

Sebagai solusi, Elan menyarankan pengalihan subsidi dari LPG ke pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi rumah tangga di daerah-daerah penghasil gas. Menurutnya, gas bumi lebih murah dan berkelanjutan dibanding LPG.

“Membangun jaringan gas memang membutuhkan biaya besar di awal, tetapi sifatnya investasi jangka panjang. Setelah infrastruktur terbangun, masyarakat dapat menikmati gas alam dengan harga yang jauh lebih murah,” ungkap Elan.

Ia juga menyoroti potensi besar Aceh dalam memanfaatkan gas bumi. Gas untuk rumah tangga dari total gas Aceh untuk rumah tangga sebesar 1,2 juta standar kaki kubik per hari (MMCFD), hanya sekitar 0,4 juta yang dimanfaatkan.

“Sisanya tidak terpakai karena tidak adanya infrastruktur. Padahal, dengan memanfaatkan gas bumi, beban subsidi negara dapat berkurang secara signifikan,” tambahnya.

Elan menyayangkan kondisi ini, mengingat Aceh merupakan daerah penghasil migas. “Gas alam yang dihasilkan di Aceh seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Daripada terus mengimpor LPG, lebih baik kita bangun infrastruktur jargas untuk rumah tangga, sehingga gas lokal bisa langsung dialirkan ke rumah-rumah,” tegasnya.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk membangun infrastruktur jargas di Aceh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved