Pabrik Rokok Surya Group di Langsa Akan Tampung 2.000 Pekerja Lokal, Owner: Ini Murni Bisnis

Nanti jika pabrik selesai yang ditargetkan awal 2025, barulah skala produksi menggunakan mesin atau skala produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM). 

"Sekarang kita telah mempekerjakan 200 orang tenaga kerja lokal,” sebut dia.

“Jika pabrik selesai nanti dan produksi SKM telah berjalan, kita membutuhkan tenaga kerja packing ditarget mencapai 2.000 orang" jelasnya.

Dikatakan Hendra, bila sudah menggunakan produksi SKM, tentunya akan dibutuhkan tembakau kualitas baik yang lebih banyak lagi.

Karena jika sudah menggunakan produksi SKM, setiap satu harinya untuk produksi rokok tersebut bisa menghabiskan 1 ton tembakau kering berkualitas.

Sehingga dibutuhkan banyak tembakau Aceh ini dan tentunya melibatkan petani-petani tembakau lokal. 

Meskipun Kota Langsa bukan sentra pertumbuhan tanaman tembakau, selain di Gayo pihaknya kini juga sedang melakukan upaya menjajaki lokasi bisa ditanami tembakau Aceh ini.

Lokasi itu nantinya terlebih dahulu diteliti oleh ahli agar bisa ditanami tembakau yaitu di Kota Langsa dan sekitaranya, agar bisa dimanfaatkan oleh petani lokal.

"Saat ini kita masih menggunakan tembakau asal Gayo yang produksinya belum mencukupi. Maka kita upayakan nanti bisa juga ditanam di Langsa dan sekitaranya," paparnya.  

Pemerintah Kota Langsa sendiri sangat mendukung kehadiran PT Surya Group dan menyatakan siap mensupport kehadiran pabrik rokok ini.

Bahkan jika sudah beroperasi secara maksimal, rokok lokal selain dipasarkan di Indonesia, juga akan diekspor ke Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, dan negara lainnya via Pelabuhan Kuala Langsa.(*)