Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Rahman Terkena Panah di Pipi Saat Amankan Bentrok, Begini Nasibnya

Pelaku diduga pendukung salah satu calon kepala daerah pada hari pemungutan suara di Kantor PPD Distrik Kobakma

|
Editor: Faisal Zamzami
Tribun-Papua.com/Istimewa
Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman terkena panah di bagian rahang pipi kanan saat memantau pelaksanaan Pilkada Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, Rabu malam 

Saat dalam rangka pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati, Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Rahman mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga proses Pilkada agar berjalan dengan aman, lancar dan damai.

“Kami mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan seluruh masyarakat Kabupaten Mamberamo Tengah bersama-sama menjaga dan mengawal Pilkada agar berjalan dengan amanaman,lancar dan terkendali,” kata Rahman  saat apel pasukan operasi Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Cartenz di halaman Mapolres, Rabu, 28 Agustus 2024.

AKBP Rahman mengatakan apel gelar pasukan ini digelar untuk pengamanan pilkada tahun 2024.

 
Gelar apel pasukan ini juga dilakukan untuk melihat kesiapan personil sebelum diterjukan mengamankan tahapan hingga puncak pencoblosan suara nanti.

“Apel ini untuk pengecekan personil dan sarana prasarana sebelum diterjunkan ke lapangan. Pengecekan ini bermaksud agar seluruh perencanaan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tutur Rahman.

 Menurut Kapolres, Pilkada Serentak 2024 merupakan pesta demokrasi rakyat Kabupaten Mamberamo Tengah untuk memilih pemimpin baik bupati maupun wakil bupati.

“Pesta demokrasi merupakan kemerdekaan rakyat karena pada momen ini mereka memilih pemimpin daerah,sehingga kami selalu keamanan menjamin pelaksanaan pilkada tahun 2024,” katanya.

 

Ricuh Pendukung Paslon Pilkada Puncak Jaya, 40 Rumah Terbakar dan 94 Orang Terluka

Kericuhan terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, saat hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024).

Pertikaian antar-pendukung pasangan calon itu menyebabkan sekitar 40 rumah terbakar dan 94 orang terluka. Tidak ada korban jiwa dalam kericuhan ini.

"Tidak ada yang meninggal, namun dari laporan yang diterima terungkap tiga orang dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat penanganan medis lebih baik," kata Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin dalam keterangan diterima di Jayapura, Rabu, seperti dikutip Antara.

Pertikaian ini bermula saat salah satu pendukung pasangan calon membawa kabur kotak suara.

"Bahkan, Rabu pagi(27/11/2024) dilaporkan salah satu pendukung calon bupati dan wakil bupati membawa kabur kotak suara hingga menimbulkan aksi saling serang," kata Patrige.


Surat suara yang dibawa kabur itu untuk Kampung Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera, Towogi dan Kampung Wuyuneri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved