Pilkada Aceh 2024

Kumpulkan Kecurangan Pilkada, Tim Bustami Temukan Kasus Pemukulan Petugas KPPS di Buloh Blang Ara

Tindak kekerasan itu terjadi ketika Boy Darus sedang duduk di warung kopi saat jam istirahat usai pencoblosan.

Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Paling kanan sesuai tanda panah, Boy Darus, Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjadi korban kekerasan di Gampong Keudee Krueng, Buloh Blang Ara, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH  - Tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah-HM Fadhil Rahmi, saat ini sedang mengumpulkan berbagai bukti kecurangan yang terjadi di lapangan selama proses Pilkada yang berlangsung pada Rabu (27/11/2024) kemarin.

Di antara berbagai temuan di lapangan, salah satu kasus yang ditemukan adalah pemukulan yang dialami petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Gampong Keudee Krueng, Buloh Blang Ara, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.

Dalam pesan tertulisnya yang diterima Serambinews.com, Tim Bustami-Fadhil menyebutkan, petugas KPPS yang menjadi korban kekerasan itu bernama Boy Darus. 

Diceritakan, tindak kekerasan itu terjadi ketika Boy Darus sedang duduk di warung kopi saat jam istirahat usai pencoblosan, sebelum proses penghitungan suara, sekitar pukul 12.00 Wib.

"Tiba-tiba ada yang memiting leher saya dari belakang saat sedang duduk di warung kopi yang jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi TPS (tempat pemungutan suara)," kata Boy sebagaimana isi pernyataan tertulis yang diterima media ini.

Boy Darus mengaku mengenal pelaku sebagai salah satu kader partai lokal di Aceh dari Gampong Krueng Seunong yang bertetangga dengan kampung tempat tinggalnya.

Pelaku disebutkan datang berdua. Satu berinisial P dan satu lagi berinisial H. Pelaku berinisial P inilah yang melakukan kekerasan dengan memiting Boy Darus.

Baca juga: Kotak Kosong Menang di Pilkada Pangkalpinang, Kalahkan Petahana Maulan Aklil-Masagus Hakim

Baca juga: Polisi Buat Pagar Betis, Massa Batal Demo ke Kantor Panwaslih Kota Langsa

Saat itu, Boy Darus masih mengenakan pakaian seragam sebagai petugas KPPS. 

"Sambil memiting leher saya, dia bilang 'apa anda yang mempromosikan Om Bus (Bustami Hamzah) di sini?'," tambah Boy.  

Pelaku baru berhenti setelah salah satu tuha peut gampong melerai dengan mendorong pelaku.

Boy mengaku belum berani duduk nongkrong di warung kopi usai kejadian itu. Namun, dia berencana melaporkan kasus yang menimpanya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.

"Saya seorang petugas diperlakukan begini,"

"Saya minta keadilan, jangan sampai terjadi ke orang lain. Jangan sampai jatuh marwah KPPS," tegas Boy Darus.

Boy sendiri membantah tudingan bahwa dirinya berpihak ke paslon nomor urut 01 Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi. 

Sebagai petugas KPPS, Boy mengatakan bahwa dirinya bersikap netral sesuai aturan yang berlaku.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved