Cahaya Aceh
Ketua Dekranasda Aceh Dialog dengan Perempuan Inspiratif
Pj Ketua Dekranasda Aceh afriati, menghadiri rangkaian Desember Kopi Gayo 2024 yang berlangsung di Galeri Kopi Indonesia Jumat (29/11/2024).
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: IKL
SERAMBINEWS.COM - Sementara itu, Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Safriati, menghadiri rangkaian Desember Kopi Gayo 2024, yang berlangsung di Galeri Kopi Indonesia, Kayu Kul, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, Jumat (29/11/2024).
Dalam kegiatan bertajuk “Cerak Senye”, Safriati berdialog dengan sejumlah perempuan inspiratif, di antaranya aktivis lingkungan, penyair, penulis cerita anak Gayo, pengelola kebun kopi, serta Duta Wisata dari Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Selain itu, pelajar berprestasi dan organisasi perempuan Gayo juga turut hadir, menjadikan forum ini semakin kaya dengan perspektif dan pengalaman.
Dalam sambutannya, Safriati mengungkapkan kebanggaannya terhadap Takengon sebagai salah satu penghasil kopi unggulan yang telah dikenal hingga mancanegara.
Ia menyebut, Desember Kopi sebagai momentum penting untuk memperkenalkan keunikan budaya kopi Gayo kepada khalayak luas.
“Takengon merupakan salah satu penghasil kopi yang luar biasa yang sudah dikenal hingga mancanegara, ini
merupakan agenda tahunan, dan tahun ini terasa berbeda sekaligus istimewa karena ada begitu banyak rangkaian kegiatan Desember Kopi ini. Ini adalah salah satu ajang menarik wisatawan, baik lokal maupun dari luar daerah.” kata Safriati.
Ia juga menekankan pentingnya memperkenalkan cara menikmati kopi Gayo sebagai bagian dari tradisi yang
kaya bagi masyarakat Gayo.
“Semua orang tahu tentang kopinya Gayo, tetapi tidak semua tahu cara menikmati kopi ini. Inilah salah satu ajang untuk memperkenalkan budaya kopi yang ada di Aceh Tengah,” tambahnya.
Untuk mendukung kegiatan itu, Safriati bersama Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA akan melakukan penanaman 3.000 pohon kopi, buahbuahan dan tanaman bunga puspa yang menjadi ciri khas tanaman di Aceh.
Langkah ini menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan tradisi kopi di wilayah Gayo.
Ia juga menyoroti bahwa budaya kopi di Aceh Tengah tidak hanya mencakup aspek produksi, tetapi juga
seni menyajikan dan menikmati kopi.
Menurutnya, acara ini adalah salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan dan kebiasaan masyarakat yang erat kaitannya dengan kopi.
“Budaya kopi di Aceh Tengah adalah bagian dari cara hidup masyarakat, mulai dari penanaman, pengolahan, hingga penyajiannya. Di sini juga terlihat bagaimana budaya kesenian berpadu erat dengan tradisi kopi, menjadikan Aceh Tengah sebagai pusat seni yang kaya, termasuk tarian seperti saman yang sudah mendunia,” ungkap Safriati.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan antusiasmenya untuk membuka Lut Tawar Fashion Show, di objek wisata Bur Telege, Sabtu (30/11/2024) ini.
Diharapkan, ajang ini dapat menjadikan Aceh Tengah sebagai pusat budaya dan pariwisata berbasis kopi yang mendunia sekaligus menarik wisatawan lokal hingga mancanegara.(a)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.