Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Pemukiman Israel Hancur Dihantam Rudal Houthi, Sirene Meraung Keras, 4 Warga Zionis Terluka

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan sejumlah sirene di beberapa pemukiman Israel berbunyi kencang, menyusul serangan rudal dari Yaman.

Editor: Faisal Zamzami
X
Dalam foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi, para petempur Houthi berpartisipasi dalam latihan militer pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. --- Houthi meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv pada Jumat (27/9/2024) dini hari ini. 

SERAMBINEWS.COM - Empat warga Israel di wilayah Palestina tengah yang diduduki, terluka saat menuju tempat perlindungan, Minggu (1/12/2024) pagi.

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan sejumlah sirene di beberapa pemukiman Israel berbunyi kencang, menyusul serangan rudal dari Yaman.

Menyusul serangan itu, peringatan dikeluarkan di beberapa pemukiman di Palestina yang diduduki dan kota-kota lainnya, seperti al-Lid, Ramleh, Rehovot, dan Beit Shemesh, dilansir Al Mayadeen.

Pada Kamis (28/11/2024) sebelumnya, Pemimpin Houthi, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi, menegaskan operasi rudal dan drone pihaknya terhadap Israel, masih berlangsung.

Diketahui, Israel saat ini tengah menghadapi serangan dari kelompok perlawanan, sejak agresi di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Beberapa waktu lalu, militer Israel diklaim sengaja menutupi kehancuran sebenarnya di Israel utara, akibat serangan Hizbullah.

Media Israel, mengutip Otoritas Pajak Israel, melaporkan adanya kerusakan signifikan di pemukiman utara Manara, Shtula, Kiryat Shmona, Zar'it, Nahariya, dan Shlomi.

Laporan ini muncul meskipun pemerintahan Benjamin Netanyahu memberlakukan "sensor militer" yang ketat untuk menutupi kerusakan dan kerugian di wilayah utara.

Otoritas Pajak Israel juga mengindikasikan ada kerusakan luas yang tidak dilaporkan di tempat lain di wilayah itu.

Sebab, para pemukim telah dievakuasi atau mengalami cedera di area yang tidak bisa dimasuki berdasarkan instruksi militer Israel.

Baca juga: Pemimpin Hizbullah Nyatakan Kemenangan Melawan Israel

Menurut pihak berwenang, serangan Hizbullah telah merusak 9.000 bangunan dan 7.000 kendaraan di permukiman utara.

Sementara itu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, mengonfirmasi kerusakan di Kiryat Shmona sangat parah.

Yedioth Ahronoth memperkirakan, untuk memperbaiki sekolah yang hancur saja, diperkirakan memakan waktu empat bulan.

Surat kabar itu juga mencatat, di kota-kota perbatasan dengan Lebanon, hampir setiap bangunan rusak.

 
Kepala Dewan Pemukiman di Metulla, David Azoulay, melaporkan 70 persen rumah di wilayahnya hancur.

Ia memperkirakan proses rehabilitasi membutuhkan waktu setidaknya dua tahun.

Lebih jauh, seorang pakar mengungkapkan kepada Yedioth Ahronoth, fokus Hizbullah dalam menargetkan fasilitas industri keamanan dan militer menyebabkan banyak dari fasilitas tersebut tutup dan memaksa militer Israel mengevakuasi barak dan pangkalan.

Pabrik-pabrik Elbit, Rafael, dan pabrik-pabrik lainnya menjadi sasaran langsung drone Hizbullah, sehingga ditutup dan operasinya dipindahkan ke pusat-pusat rahasia baru di "Israel" bagian tengah.

Pergeseran ini menyebabkan pemutusan hubungan kerja sekitar 200 orang, padahal biasanya menampung lebih dari 650 pekerja dan karyawan.

Hal ini terjadi segera setelah laporan media Israel menunjukkan total kerusakan di  pemukiman utara telah melampaui 5 miliar shekel, setara dengan lebih dari $1,3 miliar.

Israel dan Hizbullah sendiri saat ini telah menyepakati perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024).

Meski demikian, Israel dilaporkan melakukan pelanggaran kesepakatan karena melancarkan beberapa serangan ke Lebanon. (*)

Baca juga: Rekomendasi KDrama Han Ji Hyun She Fell First, and He Fell Harder dan Lainnya

Baca juga: Bungkam Sriwijaya FC, Persiraja Masih Kuasai Puncak Klasemen Liga 2, Miftahul Hamdi Cetak Brace

Baca juga: Ini Tips Cegah Batu Ginjal Kambuh dan Cara Minum Air yang Benar untuk Kesehatan ala dr Zaidul Akbar

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved