Berita Banda Aceh
21 OKP di Aceh Minta KIP dan Panwaslih Dievaluasi
“Kami meminta baik KIP dan Panwaslih harus mengawal proses perhitungan yang saat ini masih berlangsung, kalau ada yang mencoba bermain agar ditindak t
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 21 Organisasi Kepemudaan (OKP) di Aceh meminta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dan Bawaslu RI untuk mengevaluasi KIP dan Panwaslih Aceh khususnya Aceh Utara terkait dugaan kecurangan dan aksi premanisme pada hari pemungutan suara Pilkada serentak 27 November 2024.
“Kemudian kami juga meminta agar dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Aceh Utara dan sebagian Aceh Timur,” kata Subhan Saputra, Ketua Gerakan Pemuda Islam yang mewakili OKP se-Aceh dalam konferensi pers, di Banda Aceh, Senin (2/12/2024). Subhan menegaskan, permintaan pihaknya tersebut tidak ada sangkut paut dengan keberpihakan dukungan pada salah satu paslon Gubernur Aceh. Melainkan karena kecewa terhadap penyelenggara Pilkada serentak di Aceh. “Kami netral tidak masuk dalam dukung mendukung baik paslon 01 maupun 02,” ujarnya. Menurutnya, persoalan dugaan kecurangan Pilkada di Aceh terjadi secara massif, mulai dari adanya pengrusakan alat peraga paslon hingga penganiayaan pada hari pencoblosan. “Selain itu juga terkesan adanya indikasi aksi premanisme yang membuat suasana tidak nyaman. Karena itu kami juga meminta aparat bersikap tegas,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Sapma PP Aceh, Teuku Maury Darwin berharap KIP dan Panwaslih Aceh untuk tetap netral agar penyelenggaraan demokrasi di Aceh bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Kami meminta baik KIP dan Panwaslih harus mengawal proses perhitungan yang saat ini masih berlangsung, kalau ada yang mencoba bermain agar ditindak tegas,“ tuturnya.
Delapan tuntutan Presma soal Pilkada
Sejumlah Presiden Mahasiswa (Presma) di Aceh menyampaikan sebanyak delapan tuntutan terkait Pilkada, sebagaimana dalam keterangan maupun video singkat yang diterima Serambi, Senin (2/12/2024).
Para Presma di Aceh ini terdiri atas kampus Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), Al Washliyah, Serambi Mekkah, Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Universitas Abulyatama (Unaya), Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) dan Presma UIN Ar-Raniry.
Presma UIN Ar-Raniry, Irfan Rahmad Ghafar mengatakan, pertama pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh agar tidak terprovokasi atas klaim kemenangan dari pihak manapun sampai menunggu hasil resmi dari Komisi Independen Pemilihan (KIP).
"Kedua, kami meminta pihak Bawaslu untuk segera mensupervisi Panwaslih Aceh dalam pelaksanaan Pilkada," kata Irfan.
Ketiga, pihaknya menolak segala bentuk premanisme yang terjadi saat Pilkada, dan meminta kepada aparat keamanan untuk menindaklanjuti secara tegas tanpa adanya kompromi.
"Keempat, kami menolak dan mengecam pernyataan Kapolres Aceh Utara yang menyebut Pilkada berjalan lancar, karena fakta menunjukkan adanya kekerasan dan kecurangan selama proses pilkada di wilayah tersebut," ucap Irfan.
Kelima, pihaknya meminta Pj Gubernur Aceh untuk mengeluarkan statement terkait kericuhan Pilkada yang terjadi di beberapa kabupaten/kota.
Keenam, meminta lokasi yang terindikasi kecurangan agar dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).
"Ketujuh, mengingatkan kepada Ketua DPRA agar tidak terlalu dini mengklaim hasil Pilkada. Dan kedelapan, meminta penyelenggara pilkada bersikap netral," pungkasnya.
Adi Laweung: Tak sesuai kenyataan
Siang Ini Dijadwalkan akan Dilakukan RUPS Penetapan Dirut Bank Aceh |
![]() |
---|
Haji Uma Apresiasi Polda Tindaklanjuti Laporan PII Aceh dan Warga Terkait Konten Asusila di Tiktok |
![]() |
---|
Naik Rakit Susuri Sungai, Gubernur Aceh Muzakir Manaf Janji Bangun Jembatan Kuala Baru Aceh Singkil |
![]() |
---|
Menkes Harap Warga Aceh Hidup Sehat hingga Usia 74 Tahun |
![]() |
---|
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Ditranfer Langsung ke Rekening Guru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.