Pemberontak Suriah Rebut Istana Presiden Bashar Assad di Aleppo 

SERAMBINEWS.COM - Istana Presiden Bashar Assad di Aleppo diserbu pemberontak Suriah pada Minggu malam, menurut laporan media Arab.

Pemberontak Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyerbu kota Aleppo pada Sabtu, hampir mengepung pasukan SAA pro-Rezim Assad yang tersisa, yang menyebabkan bala bantuan oleh pasukan SDF-Kurdi.

Istana itu direbut bersama dengan Akademi Militer Aleppo di dekatnya, di mana mereka mengklaim telah merebut sistem pertahanan udara Rusia.

Hampir seluruh Aleppo saat ini berada di tangan pemberontak, kecuali beberapa lingkungan Kurdi di utara kota yang masih berada di tangan SDF. 

Selain itu, kota itu telah dikepung. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa HTS dan SDF sedang merundingkan penarikan pasukan SDF. Namun, SDF membantahnya.

Keruntuhan yang serius

Ini adalah pertama kalinya sejak dimulainya Pertempuran Aleppo rezim Assad kehilangan kendali atas kota kedua Suriah tersebut, yang menandakan kemunduran serius dalam kendali rezim tersebut.

Laporan menunjukkan bahwa semua pasukan Assad telah mengevakuasi kota tersebut dan bahwa satu-satunya bagian kota yang tersisa yang tidak dikuasai pemberontak adalah lingkungan Kurdi utara, yang diperkuat dan dikuasai oleh SDF saat pasukan rezim ditarik keluar.

SDF dan SAA telah saling bertoleransi sejak ISIS berusaha menguasai wilayah tersebut sepuluh tahun lalu, yang secara efektif membagi negara tersebut menjadi wilayah yang dikuasai SDF (mayoritas Kurdi) dan wilayah yang dikuasai SAA (mayoritas Arab).

Sebagai tanggapan atas hampir runtuhnya garis pertahanan Suriah, Iran dilaporkan mengirim milisi Syiah dari Irak dengan dalih melindungi tempat-tempat suci Syiah yang terletak di Suriah, khususnya Masjid Sayyida Zaynab di Damaskus. 

Masjid tersebut dianggap sebagai tempat pemakaman cucu perempuan Muhammad, Zaynab binti Ali oleh Dua Belas Syiah. 

Kelompok-kelompok Jihadis Sunni, seperti yang memimpin serangan Aleppo, secara teratur menargetkan tempat-tempat suci Syiah selama kerusuhan yang mengguncang Timur Tengah sejak Musim Semi Arab pada tahun 2011. 

Sejauh ini HTS telah mengklaim bahwa mereka akan menghormati semua tempat suci di wilayah yang direbut.(*)