Haba Dinkes Aceh
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Aceh Tengah Terapkan Program TPPS & Rumah Gizi di Setiap Kampung
"Di sana, kami mengadakan makan bersama pada sore hari dan memberikan bantuan logistik berupa protein hewani," ungkap Yunasri, Kadinkes Aceh Tengah.
Penulis: Romadani | Editor: Firdha Ustin
Laporan Romadani | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Permasalahan stunting belakangan ini menjadi fokus pemerintah di bidang kesehatan dengan program prioritas nasional percepatan penurunan stunting.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Kondisi tersebut dapat ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standart (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2023).
Sementara menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes) stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.—SD/Standar Deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severaly stunted).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Stunting bukan hanya berdampak terhadap pertumbuhan fisik balita, tetapi juga pada fungsi penting tubuh lainnya, seperti perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Forikan Salurkan 1 Ton Ikan Segar untuk Penanganan Stunting dan Pengendalian Inflasi di Aceh Barat
Balita stunting berpotensi memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas.
Dikutip dari laman Dinkes Aceh, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk penurunan dan pencegahan Stunting di Aceh.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden No.72 tahun 2021 dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang berfungsi mengawal serta memastikan adanya tindakan dalam upaya penurunan stunting di Aceh. Harapannya dapat menurunkan angka stunting ke angka 14 persen secara nasional di tahun 2024.
Pemerintah memandang percepatan penurunan stunting diperlukan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Komitmen pemerintah Aceh dalam menurunkan angka stunting terlihat jelas pada pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dalam satu tahun terakhir.
Berdasarkan data terbaru, jumlah anak stunting pada Oktober 2024 di Kabupaten Aceh Tengah tercatat sebanyak 933 anak, menurun dari 1.065 anak pada tahun 2023. Penurunan ini setara dengan 132 kasus.
Baca juga: Tekan Angka Stunting, Siswi di SMAN 1 Peukan Bada Diberi Tablet Penambah Darah
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah dr Yunasri M Kes, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras lintas sektor.
"Meskipun penurunan belum maksimal, kami terus melakukan upaya serius demi kesehatan anak-anak Aceh Tengah," ujar dr Yunasri, Kamis, (5/12/2024).
Pemkab Aceh Tengah mengadopsi pendekatan berbasis komunitas dengan mengaktifkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di setiap kampung.
Fokus utama adalah pada 10 kampung dengan prevalensi stunting tertinggi.
“Kami juga mengaktifkan Rumoh Gizi Gampong (RGG) dan mendorong inovasi kampung sesuai potensi masing-masing. Inovasi ini mencakup perbaikan pola asuh, pola makan, serta pembangunan sarana dan prasarana seperti jamban sehat dan sanitasi,” jelas Yunasri.
Ia juga menegaskan bahwa pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Baca juga: Itjen Kemendagri Apresiasi Pj Wali Kota Subulussalam, Sukses Turunkan Stunting & Kendalikan Inflasi
"Kami memprioritaskan pencegahan pada anak dengan gizi kurang dan ibu hamil dengan gizi buruk," katanya.
Program Rumah Gizi Gampung (RGG) menjadi salah satu kunci keberhasilan. Desa Damar Mulyo di Kecamatan Atu Lintang dijadikan percontohan.
Sementara dikutip dari laporan TPPS Aceh semester II, RGG (Rumoh Gizi Gampong) juga berfokus pada model intervensi pencegahan stunting dengan memberdayakan keluarga dan masyarakat serta stakeholder di level Gampong.
RGG juga menjadi wadah konvergensi dari semua lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting di level terendah yaitu Gampong/Desa.
"Di sana, kami mengadakan makan bersama pada sore hari dan memberikan bantuan logistik berupa protein hewani," tambah Yunasri.
Yunasri menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk keberhasilan program ini.
Baca juga: Manfaatkan Nutrisi Lele, Astra Agro Dukung Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting
“Kampung yang masih memiliki sanitasi buruk perlu dukungan dari berbagai pihak,” tutupnya.
Pemkab Aceh Tengah optimistis upaya ini dapat terus berlanjut dan mempercepat penurunan angka stunting di masa mendatang.
"Program serupa akan diperluas ke kampung lain yang menjadi fokus penanganan stunting," tutup Yunasri.
Ciri - Ciri Stunting
Stunting pada balita bisa diketahi bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di abwah normal.
Saat melihat anak stunting atau tidak, ini hanya bisa diketahui dari hasil pengukuran tersebut. Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran.
Dikutip dari laman Kemenkes, selain tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya, ada juga ciri-ciri linnya yakni
- Pertumbuhan Melambat
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan gigi terlambat
- Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya.
- Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya
- Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.
- Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).
- Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi. (*)
Stunting
upaya menurunkan stunting
rumah gizi
Aceh Tengah
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
Serambi Indonesia
berita serambi
Tekan Angka Stunting, Dinkes Banda Aceh Gencarkan Penimbangan Serentak yang Libatkan Lintas Sektor |
![]() |
---|
Ini Sederet Program dalam Upaya Penurunan Angka Stunting di Gayo Lues, Gencarkan PHBS |
![]() |
---|
Target Percepatan Perbaikan Gizi Cegah Stunting, Dinkes Pidie Tingkatkan Kapasitas Kader & Alat Ukur |
![]() |
---|
Pernikahan Dini Penyumbang Terbesar, SEDERET Upaya Program Dinkes Aceh Tenggara Tekan Angka Stunting |
![]() |
---|
Upaya Pemkab Bireuen Menekan Angka Stunting, Tingkatkan Kapasitas Kader Hingga Pendampingan Intensif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.