Berita Malaysia
Ini Dugaan Kasus Korupsi Ramasamy, Sosok yang Gagal Terima Anugerah Wali Nanggroe Aceh
Diketahui MACC sedang menyelidiki terhadap Ramasamy atas dugaan praktik korupsi dalam pengadaan kereta emas untuk Thaipusam.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
"Kami menerima keluhan bahwa PHEB, pada masa Ramasamy dan Ramachandran, membayar terlalu mahal untuk kereta tersebut padahal mereka diberikan material berkualitas sangat rendah (yang) tidak sesuai dengan spesifikasi," kata sumber tersebut.
“Karena ini merupakan masalah kepentingan publik, MACC telah memutuskan untuk mulai menyelidiki keduanya,” sambungnya.
Sumber itu menambahkan bahwa departemen kimia telah dilibatkan untuk memeriksa apakah kereta itu memiliki jumlah emas yang sama seperti yang diklaim.
Pada Agustus, kantor berita Bernama melaporkan bahwa ketua PHEB saat ini, RSN Rayer, telah menyerahkan temuan audit forensik internal PHEB kepada MACC.
Rayer mengklaim bahwa audit tersebut telah mengungkap beberapa tanda bahaya, tetapi tidak menjelaskannya lebih lanjut.
Ramasamy pun membantah tuduhan itu, dan mengatakan kereta yang dibeli pada tahun 2019 dan merupakan yang kedua dari jenisnya itu berlapis emas, bukan emas murni.
"Jika dikatakan terbuat dari bahan yang tidak bermutu, itu menyesatkan. Itu berlapis emas, yang tentu saja melibatkan penggunaan logam lain," katanya.
Biaya pembuatan kereta itu sekitar RM 800.000 (Rp 2,8 Miliyar), menurut Ramasamy.
Ia mengatakan proyek tersebut diberikan melalui tender terbuka yang melibatkan tiga kontraktor, dua dari India dan satu lokal.
Ramasamy mengatakan setelah evaluasi oleh dewan PHEB, kontrak tersebut akhirnya diberikan kepada perusahaan dari India yang meminta pembayaran tunai.
Ia mengatakan sekitar RM 400.000 (Rp 1,4 Miliyar) dalam bentuk tunai dibayarkan kepada kontraktor, sedangkan sisanya digunakan untuk biaya proyek lainnya seperti biaya pengiriman material dari India.
Dia mengatakan semua pembayaran disetujui oleh dewan PHEB dan dilaporkan kepada otoritas terkait, terutama auditor jenderal, karena tersebut berada di bawah lingkup federal.
“Kami mengikuti semua prosedur. PHEB diaudit setiap tahun oleh kantor auditor jenderal, dan laporan kami disampaikan kepada Parlemen, bukan majelis negara bagian,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Mantan Wakil Menteri Penang, Ramasamy Palinasamy dicekal ke luar negeri oleh Imigrasi Malaysia pada Rabu (4/12/2024).
Pencekalan itu dilakukan ketika Ramasamy hendak terbang ke Banda Aceh dari Bandara Internasional Penang.
Malaysia Kekurangan 100 Ribu Tenaga Kerja Asing, Proyek Konstruksi Terancam Terhenti |
![]() |
---|
Eks Wamen Penang Gagal Terima Anugerah Wali Nanggroe, Dicekal Imigrasi Malaysia karena Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Aceh Pernah Ditunjuk Jadi Tuan Rumah, Roadshow Bacaan Yasin 7 Mubin di Malaysia Resmi Diluncurkan |
![]() |
---|
Cerita Ketua SUBA Tangani Gadis Aceh Korban Agen Ilegal di Malaysia, Agen Suruh Majikan Buang Mayat |
![]() |
---|
Niat Jumpa Ulama Yaman di Malaysia, 3 Da’i Cilik Aceh Ditahan di KLIA, Datuk Mansyur Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.