Haba Dinkes Aceh

Stunting di Bener Meriah Turun Drastis Dalam 2 Tahun, BAAS Jadi Program Andalan yang Diakui Nasional

Proses penerapan program BAAS di Bener Meriah juga berbeda dari wilayah lainnya. Di Bener Meriah, BAAS melibatkan seluruh elemen pemerintahan di

|
Editor: Yeni Hardika
FOR SERAMBINEWS
Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah Hasyimi IB SKM MKes. 

Pada 2022 turun menjadi 17,14?n menurun kembali ke angka 10,74% pada 2023.

Lalu di tahun 2024, angka prevalensi stunting sudah mencapai 8,96% . Angka tersebut sudah melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14% . 

Program unggulan yang libatkan seluruh elemen pemerintah

Penurunan prevalensi stunting secara drastis dalam dua tahun terakhir ini menunjukkan hasil positif dari upaya bersama berbagai pihak dalam menangani masalah stunting di Bener Meriah.

Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah Hasyimi IB SKM MKes mengatakan, keberhasilan Pemkab Bener Meriah dalam menurunkan angka stunting itu tidak terlepas dari kerjasama antar lintas sektor dalam melakukan berbagai upaya pencegahan.

Ia menjelaskan, bahwa stunting tidak dapat diobati, namun bisa diminanilisir dengan pemberian makanan tambahan.

Untuk itu, pihaknya telah menjalankan beberapa program seperti program Kurban Bersama Masyarakat dan Pemerintah Daerah (Kuerah).

Kemudian program Anak Lahir Bidan Beri Akta (Alibata), Rumah Gizi Gampong (RGG), Program Calon Pengantin (Catin) dan program andalan yaitu Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

"Semuanya ini upaya yang kita lakukan agar anak-anak di Bener Meriah terhindar dari stunting," ujar Hasyimi.

Menurutnya, semua program telah sukses dilaksanakan termasuk program BAAS yang telah sukses memberikan solusi menyeluruh dalam meminimalisir stunting dengan melibatkan berbagai sektor, Forkopimda, dan pemerintah setempat.

Baca juga: Tekan Stunting, Dinkes Simeulue Gencarkan Empat Program Unggulan, Termasuk Peningkatan Sanitasi

Proses penerapan program BAAS di Bener Meriah juga berbeda dari wilayah lainnya.

Di Bener Meriah, BAAS melibatkan seluruh elemen pemerintahan di kabupaten untuk turut menjadi bapak asuh. 

Bahkan BAAS ini telah diakui di tingkat Nasional, karena program ini dibarengi dengan tindak lanjut di lapangan melalui monitoring dan evaluasi.

"Jadi untuk setahun terakhir penanganan kasus stunting telah kita lakukan dengan sebaik mungkin melalui beberapa program dan hasilnya sangat memuaskan," sebutnya.

Pemahaman masyarakat belum maksimal

Dikatakan Hasyimi, meskipun saat ini grafik angka stunting terus menurun di wilayah Bener Meriah, namun masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi pemerintah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved