Haba Dinkes Aceh
Tekan Angka Stunting, Dinkes Banda Aceh Gencarkan Penimbangan Serentak yang Libatkan Lintas Sektor
Salah satu inovasi yang diinisiasi oleh Dinkes Banda Aceh adalah program penimbangan serentak yang dilakukan di tingkat posyandu.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Yeni Hardika
"Butuh energi dan SDM yang lebih ramai. Kemudian di program ini kita libatkan mahasiswa kesehatan, ini juga perlu penyesuaian waktu dengan mereka. Jadi tidak mungkin juga setiap bulan," beber Lukman.
Tak hanya persoalan SDM, tantangan lain yang dihadapi Lukman dan timnya ialah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi yang baik.
Selama ini beberapa isu berkembang di masyarakat, seperti anggapan bahwa tablet tambah darah dapat menyebabkan infertilitas.
Anggapan tersebut seringkali membuat orangtua enggan untuk mengikuti program yang telah disediakan.
"Begitu juga dengan makanan tambahan yang sudah disiapkan oleh petugas untuk anak kurang gizi atau ibu kurang energi kronis, ini tida semua anak atau ibu mengambil makanannya," tambah Lukman.

Walaupun ada berbagai tantangan yang dihadapi, Lukman menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti berupaya.
Penurunan angka stunting tetap menjadi prioritas utama. Dinas Kesehatan Banda Aceh akan terus memberikan layanan dan pendampingan bagi anak-anak yang mengalami masalah gizi.
"Gak mau dibawa ke posyandu kita edukasi, di posyandu gak bisa tertangani dirawat dulu ke puskesmas," kata Lukman.
"Setiap (kasus) yang sudah kita dapat, tidak kita lepas," tambahnya.
Apabila penanganan stunting di posyandu tidak memadai, anak-anak akan dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jika di puskesmas juga tidak dapat diatasi, anak-anak tersebut akan dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan untuk memeriksa kemungkinan adanya penyakit bawaan yang dapat memperburuk kondisi mereka.
"Stunting bukan hanya akibat kekurangan gizi, tetapi juga bisa disebabkan oleh penyakit lainnya," pungkas Lukman.
Baca juga: Upaya Pemkab Bireuen Menekan Angka Stunting, Tingkatkan Kapasitas Kader Hingga Pendampingan Intensif
Peran masyarakat dalam mengatasi stunting
Stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Orang tua perlu lebih sadar akan pentingnya pemberian gizi yang baik untuk anak, baik dari segi makanan yang bergizi maupun pengasuhan yang penuh kasih sayang.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mendukung program-program pemerintah yang bertujuan mengurangi angka stunting.
Haba Dinkes Aceh
Dinkes Aceh
Dinkes Banda Aceh
Stunting
Angka Stunting
Prevalensi Stunting
Banda Aceh
penanggulangan stunting
Serambinews
berita serambi
Serambi Indonesia
Ini Sederet Program dalam Upaya Penurunan Angka Stunting di Gayo Lues, Gencarkan PHBS |
![]() |
---|
Target Percepatan Perbaikan Gizi Cegah Stunting, Dinkes Pidie Tingkatkan Kapasitas Kader & Alat Ukur |
![]() |
---|
Pernikahan Dini Penyumbang Terbesar, SEDERET Upaya Program Dinkes Aceh Tenggara Tekan Angka Stunting |
![]() |
---|
Upaya Pemkab Bireuen Menekan Angka Stunting, Tingkatkan Kapasitas Kader Hingga Pendampingan Intensif |
![]() |
---|
Stunting di Bener Meriah Turun Drastis Dalam 2 Tahun, BAAS Jadi Program Andalan yang Diakui Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.