Berita Kutaraja

Prodi Sepi Peminat di UIN Ar-Raniry Terancam Ditutup, Rektorat Akan Lakukan Evaluasi

“Kita harus berani mengambil langkah strategis untuk prodi yang tidak lagi diminati. Ini demi efektivitas pengelolaan universitas ke depan,” jelasnya.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
DOK HUMAS UIN AR-RANIRY
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman. 

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sejumlah program studi (prodi) di UIN Ar-Raniry terancam ditutup. 

Karena pihak rektorat akan segera melakukan evaluasi terhadap eksistensinya. 

Hal itu disampaikan oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) 2024 yang digelar di aula rektorat, Selasa (17/9/2024).

Prof Mujiburahman menyoroti tren penurunan minat calon mahasiswa di sejumlah program studi. 

Ia mengungkapkan, bahwa pada 2025, beberapa program studi (prodi) dengan peminat rendah akan dievaluasi, bahkan berpotensi ditutup dan digantikan dengan program yang lebih relevan.

“Kita harus berani mengambil langkah strategis untuk prodi-prodi yang tidak lagi diminati. Ini demi efektivitas pengelolaan universitas ke depan,” jelasnya.

Rektor juga menegaskan pentingnya evaluasi kinerja berkelanjutan dalam pengelolaan universitas termasuk perbaikan tata kelola dan peningkatan manajemen mutu sebagai prioritas utama.

“Evaluasi yang dilakukan Satuan Pengawas Internal (SPI) akan menjadi dasar perbaikan kinerja, termasuk kebijakan rotasi dan mutasi yang bisa diterapkan dalam dua bulan ke depan,” ujar Mujiburrahman.

Ia menyoroti sejumlah persoalan, seperti tata kelola di tingkat rektorat, fakultas, dan program studi, yang dinilai perlu perbaikan serius. 

Selain itu, ia juga menyinggung profesionalisme pejabat kampus agar tidak mencampurkan urusan pribadi dengan tanggung jawab akademik.

Rektor juga menyoroti kinerja tenaga kependidikan (tendik) yang masih belum optimal. 

“Kita akan dorong pelatihan intensif untuk tendik agar lebih produktif dan efisien,” katanya.

Lebih lanjut, Mujiburrahman mengungkapkan, bahwa permasalahan mahasiswa yang tidak menyelesaikan studi tepat waktu turut menjadi perhatian. 

Mujiburrahman menyebut, situasi ini sebagai catatan buruk yang harus segera diatasi.

“Saya prihatin karena setiap semester harus menandatangani surat pemberhentian mahasiswa. Ini mempengaruhi reputasi kampus kita,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan, pentingnya pembenahan sarana dan prasarana kampus untuk meningkatkan kualitas layanan akademik. 

Meski demikian, ia mengapresiasi upaya para dekan dan ketua program studi yang terus berjuang menjaga kualitas akademik di tengah keterbatasan.

Sementara, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Abdul Jalil Salam mengatakan, RTM kali ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan UIN Ar-Raniry hingga 2029. 

Salah satu fokus utamanya adalah pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) yang telah berjalan sepanjang tahun.

“Tahun ini, kita juga akan menyelesaikan submit reakreditasi untuk 10 Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Ini momentum penting bagi peningkatan kualitas mutu universitas,” tutur Abdul Jalil.

Laporan Audit Mutu Internal 2024 turut dipresentasikan dalam kegiatan tersebut oleh Koordinator Pusat Audit Pengendalian Mutu, Saiful Akmal, MA. 

Kegiatan RTM kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh Ketua Gugus Jaminan Mutu (GJM) di lingkungan UIN Ar-Raniry.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved